Ahad 11 Nov 2018 19:00 WIB

Thaif, Basis Pertahanan Ustmaniyah dan Saudi

Lokasinya cocok menjadi kawasan militer

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Agung Sasongko
Satu sudut Kota Thaif, Arab Saudi.
Foto: Al-utsmaniyah-tours.com/ca
Satu sudut Kota Thaif, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Letak geografis Thaif yang berbukit dinilai cocok menjadi kawasan militer.Khilafah Turki Usmani dulu menjadikan area tersebut sebagai markas batalyon pasukan lengkap dengan persenjataannya, seperti dijelaskan dalam buku Cities of the Middle East and North Africa: A Historical Encyclopedia(2007). Kini pun Thaif tetap menjadi basis pertahanan Saudi.

Skadron pesawat tempur Saudi terdapat di sana. Sewaktu-waktu pilot tempur akan memacu burung besinya membelah langit membawa roket yang siap meledakkan persenjataan musuh.

Artileri pertahanan udara (Arhanud)juga ditempatkan di sana. Satuan inilah yang sangat aktif melindungi langit Saudi dari serangan serangan luar. Sejak menyerang Yaman, wilayah Thaif selalu disibukkan dan dikejutkan dengan suara ledakan udara.

Sejumlah kantor berita Arab Saudi melaporkan, dalam sepekan ada saja artileri yang dilepaskan untuk mengadang dan mencerai-beraikan roket asing yang menyasar wilayah Arab Saudi. Meski kota Thaif tak begitu ramai, pasukan militer di sana selalu siaga. Mereka memantau radar dan menggunakan satelit untuk meman tau area perbatasan.

Thaif juga memiliki bandara inter nasio nal. Sejumlah pesawat komersial men darat dan lepas landas dari sini. Bia sanya pesawat tersebut menuju Mesir, Yor dania dan negara-negara teluk lainnya.

Selama musim haji, jamaah haji dari teluk biasa datang dari Thaif. Mereka kemudian menuju area Miqat Qarnul Manazil sebe lum bergabung dengan jamaah haji di Makkah.

Area miqat ini sudah ada sejak era Rasulullah dan tidak pernah menjadi perdebatan ulama. Berbeda dengan Jeddah, sebagian ulama membolehkan jamaah haji berihram di sana. Lainnya tidak, karena beralasan Rasulullah tak pernah menetapkan daerah yang berdekatan dengan laut merah itu sebagai miqat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement