Kamis 08 Nov 2018 05:30 WIB

Kumandang Azan Menyentuh Relung Hati Sarah Price

Menjadi seorang jurnalis membuat Sarah belajar tentang Islam

Sarah Price
Foto: allamericanmuslim.com
Sarah Price

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- "Menjadi seorang jurnalis membuat saya belajar tentang Islam," tutur jurnalis bernama lengkap Sarah Price itu mengawali kisah perkenalannya dengan Islam. Bagi perempuan asal Australia ini, hal terbaik menjadi jurnalis adalah kesempatan menciptakan perubahan bagi dunia, memberikan suara bagi orang yang lemah, serta mengenal manusia dan dunia di sekitarnya.

Islamis, jihadis, ISIS, larangan mengemudi untuk perempuan di Arab Saudi, burqa, dan peristiwa 11 September, kosakata-kosakata itu mengintai dalam setiap diskusi tentang Islam.

Untuk sebuah kata yang berarti penyerahan damai kepada Allah, kata Sarah, Islam adalah agama yang terhubung pada beberapa konotasi negatif dan sering menjadi pihak yang disalahkan di media massa, lanjut dia.

Sarah mengaku orang sering bingung ketika berjumpa dengannya. Beberapa orang Australia bertanya, dari negara mana dia berasal? Mereka terkejut ketika mendengar kata Australia. Australia dan Muslimah? Kombinasi itu tidak terpikirkan bagi sebagian orang.

Konversi Sarah menjadi Muslim tidak mudah. Dia berulang kali diselidiki, ditolak, dipecat dari pekerjaan, kehilangan teman-teman, dan mendapat tantangan berat dari keluarga. Mereka sulit menerima perubahan Sarah. Ia mendapat banyak komentar yang keras dan kasar tentang perpindahan agamanya. Beberapa orang menganggap dia rela dikonversi demi seorang pria.

 

 

sumber : Oase Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement