REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui Komisi Pembinaan Seni dan Budaya Islam berencana menghidupkan seni budaya khususnya musik bernuansa Islam sebagai sarana menyampaikan pesan dakwah.
Rencana ini telah tertuang dalam pertemuan Halaqah Seni dan Budaya Islam pada pekan lalu.
Wakil Ketua Umum MUI Zainut Tauhid mengatakan, saat ini secara umum antusiasme musik bernuansa Islam kian berkembang di berbagai kalangan. Untuk itu, pihaknya mensinergikan pemikiran para ulama dan musisi untuk memproduksi konten musik melalui pesan dakwah.
“Sehingga nantinya mampu menjadi penyeimbang dari nilai musik lainnya dan menjawab tantangan dakwah milenial,” ujarnya kepada Republika.co.id, Rabu (7/11).
Ketua Komisi Pembinaan Seni dan Budaya Islam MUI Habiburrahman El Shirazy menambahkan kegiatan ini pertama kali diadakan MUI, sekaligus menyatukan para ulama dan para musisi Indonesia dalam menuangkan ide musik Islam.
Dia mengatakan, seni musik menjadi sangat urgen bagi kehidupan manusia, urgen juga menjadi salah satu media penyampai wasathiyah karena musik bisa diterima banyak kalangan dan ruangan. Dengan harapan punya kesempatan membawa Indonesia dan Islam.
Halaqah ini kegiatan pertama bagi MUI di bidang seni dan budaya, Menurut dia, pihaknya ingin mensosialisasikan budaya dan seni melalui pesan dakwah secara luas. Tak hanya di bidang musik, melainkan bidang kaligrafi, teater, sastra dan seni rupa.
“Kami ingin menghidupkan seni budaya Islami yang ada di nusantara yang dulu memasyarakat tapi sekarang mulai punah, ini pekerjaan tidak mudah, menciptakan budaya kesenian untuk kebaikan,” ucapnya.