REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNG PANDAN -- Menteri Agama Lukman Hakim Saiffudin membuka kegiatan perkemahan Rohani Islam (Rohis) siswa SMA/SMK tingkat nasional ke-3 tahun 2018. Perkemahan dilaksankan di bumi perkemahan Desa Juru Seberang, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
"Kegiatan ini dilaksanakan sebagai wadah silahturahi dan bertukar informasi terkait kegiatan dan program rohis di sekolah masing-masing. Seperti keterampilan dan pengetahuan sehingga wawasan mereka berkembang," katanya di Tanjung Pandan, Selasa (6/11).
Menurut dia, rohis memiliki manfaat yang besar guna menambah wawasan keislaman bagi para siswa di sekolah. Sebanyak 1.123 peserta dari 621 SMA/SMK dari 298 Kabupaten berpartisipasi dalam kegiatan tersebut yang berlangsung tanggal 5-10 November.
Untuk itu, menteri berharap agar para pengurus rohis senantiasa meningkatkan kemampuan dan memperdalam ilmu pengetahuan baik keislaman dan lainnya. Dia mengatakan rohis seharusnya menjadi salah satu kegiatan positif yang dapat memberikan tambahan pengetahuan keagamaan, sehingga pesan-pesan kedamaian sebagaimana yang diajarkan oleh Islam bisa tersampaikan dengan baik dan disebarluaskan.
"Mari kita menjadi penebar mashlahah bukan masalah, kita sebarkan kebaikan-kebaikan sebagaimana yang telah Islam ajarkan," ujarnya.
Dalam kesempatan itu dia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pembina rohis yang selama ini telah mendedikasikan diri dalam pengembangan dan kemajuan rohis. "Kita berikan apresiasi kepada guru, pembina dan pendidik yang telah mendidik agar lebih memiliki pengetahuan islam yang dalam dan luas. Serta akhlak dan perilaku kita semakin memberikan manfaat bagi lingkungan masing-masing," katanya.
Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI, Kamaruddin Amin berharap kegiatan tersebut dapat membuat pegiat rohis menjadi pegiat agama yang berintegritas dan kokoh. "Bila pemahaman agama di era milenial dapat tersampaikan dengan baik pada event semacam ini, maka penggiat rohis dapat menjadi agen yang penting posisinya dalam ber-NKRI," katanya. Kegiatan perkemahan tersebut mengusung tema "Membentuk Generasi Islam yang Literat dan Moderat".