Rabu 31 Oct 2018 05:30 WIB

Mencium Kepala Abdullah bin Hudzafah

Abdullah bin Hudzafah dikenal sebagai pejuang dan penegak panji Islam.

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Ilustrasi kafilah dagang di gurun pasir
Foto:

Setelah mendapat surat perintah Ab dullah menyiapkan untanya dan berpamitan dengan anak dan istrinya. Sepanjang perjalanan dia melalui gunung dan lembah hingga sampai di tanah Persia.

Kemudian dia meminta izin untuk bertemu dengan Raja Persia serta memberitahu penjaga tentang surat yang dibawanya. Khusraw Parvez kemu dian memerintahkan agar menyiapkan ruang pertemuan dan memberi izin Abdullah untuk masuk.

Abdullah masuk dan melihat orang Persia terlihat menawan dengan jubah halus dan mengenakan pakaian yang besar, serban tersusun rapi. Sedangkan Abdullah hanya mengenakan pakaian polos dan kasar khas Arab Badui. Meski begitu Abdullah memegang kehormatan Islam dan kekuatan imannya berdenyut di dalam hatinya.

Begitu Khusraw Parvez melihatnya mendekat, dia memberi isyarat kepada salah satu anak buahnya untuk mengambil surat itu. "Tidak," kata Abdullah. "Nabi memerintahkan saya untuk me nye rahkan surat ini kepada Anda secara langsung dan saya tidak akan melakukannya melawan perintah utusan Allah. "

"Biarkan dia mendekatiku," kata Khusraw pada para pengawalnya dan Abdullah maju dan menyerahkan surat Nabi kepada sang raja. Khusraw kemudian memanggil seorang pegawai Arab yang semula berasal dari Hira dan memerintahkannya untuk membuka surat di hadapannya dan baca isinya.

Dia mulai membaca: "Atas nama Allah Yang Mahapemurah Penyayang Dari Muhammad, Rasulullah, kepada Khusraw penguasa Persia. Perdamaian pada siapa pun ikuti panduannya..." Khusraw hanya mendengar kalimat itu dari surat yang dibaca kemudian terlihat api kemarahan dari dalam dirinya.

Wajahnya menjadi merah dan dia mulai berkeringat di lehernya. Dia menyam bar surat itu dari tangan petugas dan mulai merobeknya berkeping-keping tanpa mengetahui apa lagi isinya dan berteriak, "Apakah dia berani menulis surat kepada saya seperti ini, siapa dia? "

Kemudian Khusraw memerintahkan Abdullah untuk diusir dari majelisnya. Abdullah dibawa pergi, tidak tahu apa yang akan terjadi padanya. Apakah dia akan terbunuh atau dia akan bebas.Tapi dia tidak mau menunggu untuk mencari tahu. Dia berkata, "Demi Tuhan, saya ti dak peduli dengan apa yang terjadi pada saya. Tetapi, surat Nabi telah di perlakukan dengan sangat buruk." Dia berhasil sampai ke untanya dan pergi.

Saat kemarahan Khusraw mereda, dia memerintahkan agar Abdullah dibawa ke hadapannya. Tapi, Abdullah sudah pergi. Mereka mencarinya sampai ke semenanjung Arab, tapi ternyata di te lah kembali ke Madinah. Abdullah mengatakan kepada Nabi SAW bagaimana Khusraw telah merobek suratnya sampai berkeping-keping dan Nabi hanya menjawab, "Semoga Tuhan merobek kerajaannya."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement