REPUBLIKA.CO.ID, Bermimpi bertemu Nabi Muhammad SAW, sungguh adalah nikmat yang tak terhingga. Para generasi salaf, dari sahabat dan tabiin, serta ulama, merupakan golongan yang kerap mendapat nikmat itu. Sahabat Anas bin Malik misalnya, mengaku hampir tiap malam mimpi bertemu Rasulullah.
Imam Jaluluddin as-Suyuthi, pengarang kitab tafsir al-Jalalain bahkan mengaku melihat Rasulullah tidak hanya dalam mimpi tetapi juga dalam kondisi sadar. Pertemuannya dengan Rasulullah di dunia nyata (di luar tidur) terhitung lebih dari 70 kali.
Rentang waktu yang mencapai 14 abad lamanya dengan Rasulullah, bagi sebagian besar umatnya, adalah hijab terwujudnya pertemuan dengan Sang Rasul junjungan itu.
Bertemu Rasul di mimpi merupakan jaminan kepastian, maknanya, sosok Rasul dalam mimpi tersebut adalah riil, Muhammad SAW yang sebenarnya. Setan tak akan mampu menyerupai figur Muhammad SAW.
Habib al-Kull dalam kitabnya yang berjudul Alladzina Ra’au Rasulullah wa Kallamuhu memberikan beberapa kiat mewujudkan mimpi bertemu Rasulullah SAW, bahkan juga bertatap muka dengan Rasul dalam kondisi sadar. Ada banyak cara mewujudkan mimpi bertemu Rasul.
Di antaranya adalah kiat yang disodorkan Imam al-Yafi’i. Barang siapa yang ingin bertemu Rasul dalam mimpi hendaknya melakukan hal berikut yaitu hendaknya mandi pada malam Jumat pertama tiap awal bulan, shalat Isya’, kemudian shalat sunat 12 rakaat.
Pada tiap rakaat membaca surah al-Fatihah dan surah al-Muzammil. Kemudian setelah salam, membaca shalawat sebanyak 1.000 kali dan tidurlah niscaya akan bertemu Rasul dalam mimpi.
Ada pula yang menyarankan membaca surah al-Ikhlas 1.000 kali tiap malam, membaca 14 ayat pertama surah Thaha tiap hari sebanyak 40 kali, shalat sunat pada malam Jumat dan membaca surah al-Kautsar 1.000 kali, membaca surah Quraisy malam Jumat 1.000 kali, dan masih banyak lagi amalan-amalan lainnya.
Habib al-Kull menjabarkan kurang lebih 26 amalan yang berbeda dari bacaan-bacaan surah Alquran agar bisa mimpi bertemu Rasul. Namun dari sekian amalan yang kerap disarankan adalah memperbanyak shalawat nabi.
Dalam kitab ini disebutkan ragamnya mencapai 47 macam amalan shalawat. Jumlah shalawat yang paling sedikit dan sering disarankan adalah 1.000 kali setiap harinya dengan redaksi shalawat yang berbeda-beda.
Tidak hanya dari Alquran dan shalawat nabi, Habib al-Kull juga menyertakan amalan dari bait puisi dan pujian terhadap Rasulullah semisal kasidah burdah karangan Imam al-Bushiri.
Disebutkan bahwa, barang siapa yang rutin membaca burdah al-Madih dan kasidah al-Mudhiriyyah karangan Imam al-Bushiri, maka keinginannya bertemu Rasul dalam mimpi akan terwujud.