Kamis 11 Oct 2018 05:00 WIB

Keistimewaan Kota Suci Madinah

Keistimewaan kota Madinah banyak dijelaskan langsung oleh Rasulullah SAW.

Rep: Syahruddin el-Fikri/ Red: Agung Sasongko
Jelang pelaksanaan ibadah haji 1437 H, ribuan calon jamaah haji dari berbagai negara mulai berdatangan ke kota suci Madinah.
Foto: Republika/ Amin Madani
Jelang pelaksanaan ibadah haji 1437 H, ribuan calon jamaah haji dari berbagai negara mulai berdatangan ke kota suci Madinah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keistimewaan kota Madinah banyak dijelaskan langsung oleh Rasulullah SAW. Di antaranya adalah penjelasan Rasul SAW bahwa keimanan disebarkan dari Madinah.

Begitu juga pada akhirnya nanti, keimanan akan dikembalikan ke sana. Iman akan berlindung di Madinah seperti halnya ular yang berlindung di sarangnya.

Baca: Umar bin Khattab Bingung dengan Keluwesan Penduduk Madinah

Dalam buku Mujahid dijelaskan, kembalinya iman ke Madinah akan terjadi sebelum hari kiamat.  Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya iman akan kembali ke Madinah sebagaimana kembalinya seekor ular ke dalam sarangnya.” (HR Bukhari dan Muslim).

Di samping itu, status Madinah sebagai tanah suci setara dengan Makkah karena keberadaan Nabi Muhammad di kota tersebut.

Baca: Nama-Nama Indah Kota Suci Madinah

Dalam riwayat Imam Muslim, Nabi SAW bersabda; “Sesungguhnya Nabi Ibrahim telah menjadikan Makkah sebagai tanah haram, maka aku pun menjadikan Madinah sebagai tanah haram.”

Hadis tersebut menunjukkan bahwa Allah mengistimewakan Madinah lantaran kemuliaan Nabi SAW. Hingga akhir zaman nanti, Allah menjadikan rasa cinta dan rindu di hati semua orang Mukmin terhadap Madinah, yang mendorong mereka untuk senantiasa mengunjunginya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement