REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Palu, Sulteng, sedang mempersiapkan kegiatan mendata berapa jumlah imam masjid yang menjadi korban gempa dan tsunami Palu. Ketua DMI Kota Palu Ikbal Andi Mangga menyampaikan DMI pusat telah meminta pendataan imam masjid yang menjadi korban gempa agar bisa diberikan santunan.
"Imam masjid yang meninggal atau luka-luka akan diurus santunannya oleh DMI pusat," kata Ikbal, Selasa (9/10).
Pendataan imam masjid yang menjadi korban bencana merupakan permintaan dari DMI Pusat. "Saya belum bisa menentukan kapan mulai pendataannya karena saya masih cari teman-teman pengurus DMI Palu yang selamat dan memulihkan kembali mental mereka untuk bisa kembali aktif," katanya.
Suasana Masjid Arkam Bab Al Rahman atau Masjid Apung pascagempa dan tsunami di Kampung Lere, Palu, Sulawesi Tengah, Ahad (7/10).
Menurut Ikbal, upaya memulihkan dan membangun kembali mental para imam dan pengelola masjid akibat gempa sangat penting dilakukan untuk menuju Palu Bangkit. DMI Palu terlebih dulu akan mendata seluruh masjid beserta imam dan pengurus masjid.
Setelah itu, DMI Palu akan mengajukan daftar imam masjid yang meninggal atau luka-luka ke DMI pusat agar para korban diberi santunan. DMI pusat juga akan memberikan santunan untuk merehabilitasi atau merekonstruksi masjid-masjid yang rusak atau hancur akibat gempa. Berdasarkan data pada Sistem Informasi Masjid (Simas) Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Direktorat Jenderal Bimas Islam, Kementerian Agama, jumlah masjid di Kota Palu sebanyak 382 masjid.