REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah (Laznas BMH) menggelar doa bersama untuk kebaikan, keselamatan, kemakmuran, kemajuan dan keberkahan untuk negeri. Program 1.000 anak yatim dan dhuafa doa bersama untuk keselamatan negeri.
Event tahunan di setiap Muharam ini digelar oleh Laznas BMH di Komplek Perkantoran Sektor Verbena, Grand Depok City (GDC), Kota Depok, Jawa Barat, Ahad (7/10). Acara kali ini diikuti 1.000 yatim dhuafa binaan Laznas BMH.
Selain doa bersama , Laznas BMH menyerahkan secara simbolis beasiswa pendidikan yatim sebesar Rp 1,23 miliar dan santunan yatim sebesar Rp 90 juta bagi pondok pesantren binaan yang berada di Depok, Bogor dan Bekasi. Penyerahan secara simbolis ini dilakukan oleh Manajer Operasional BMH Pusat Rama Wijaya. Acara tersebut disaksikan perwakilan Badan Amil Zakat (Baznas) Kota Depok, Setiawan Eko Nugroho; dan Kanit Binmas Polsek Sukmajaya , AKBP Muhammad Davis. Ratusan yatim dan dhuafa ini juga mendapatkan paket bingkisan sembako.
“Semua itu tiada lain adalah wujud kecintaan para donatur dan muzakki BMH untuk masa depan anak yatim dan dhuafa,” kata Zainal Abidin dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Ahad (7/10).
Zainal menyebutkan, acara ini merupakan rangkaian santunan dan doa bersama anak yatim untuk negeri. Rasulullah, kata Zainal, sangat mencintai anak yatim. Kaum Muslimin diperintah yang sama oleh Rasulullah untuk memulialam anak yatim.
“Sosok yang amat dicintai Nabi dan kita diminta untuk mencintainya adalah anak yatim dan dhuafa. Mereka adalah entitas masyarakat yang harus mendapatkan perhatian, cinta, dan kasih sayang kita bersama,” imbuhnya..
Oleh karena itu, dalam rangka menjalankan ajaran Islam tersebut, Laznas BMH melihat bahwa adalah hal yang sangat baik jika anak anak yatim dan dhuafa dalam kesempatan ini tidak saja mendapatkan edukasi dan santunan. Lebih dari itu, Laznas BMH juga mengajak mereka berdoa demi keselamatan, kemakmuran dan kemajuan bangsa.
“Kita amat prihatin dengan bencana yang melanda sebagian daerah di Indonesia seperti Lombok dan Sulawesi Tenggara baru baru ini. Bencana tidak bisa hanya disikapi dengan bantuan materiil baik logistik atau tenaga relawan, tetapi juga butuh doa khususnya dari anak yatim. Kita harapkan doa anak yatim menggoncang Arasy-Nya. Doa dan muhasabah ini agar cobaan bencana yang melanda negeri kita bisa segera puluh dan tidak beruntun,” kata Zainal Abidin.
Lebih lanjut, kata Zainal, kegiatan pada momentum Muharam ini selaras dengan giat program secara nasional yang digalakkan BMH yang mengangkat tagline “Semangat Hijrah Berbagi Berkah.
“Yang kita harapkan dari momentum ini adalah kita bersama berbagi kebahagiaan antarsesama khususnya dengan yatim dan dhuafa. Sehingga, anak yatim bisa lebih berprestasi dan berbuat jauh lebih baik dari dalam rangka membangun negeri. Semoga entitas semua negeri ini turut berkorban dan membangun bangsa dengan semangat kebangsaan dan keindonesiaan,” kata Zainal.