Selasa 02 Oct 2018 15:01 WIB

Menilik Warisan Kuliner Ottoman

Luasnya kekuasaan Turki Usmani, memberi pengaruh pada perkembangan cita rasa masakan.

Era Dinasti Ottoman.
Foto: Aksitarih.com
Era Dinasti Ottoman.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Luasnya kekuasaan Turki Usmani, memberi pengaruh pada perkembangan cita rasa masakan. Demikian pula, dengan konsep penyajian masakan serta organisasi yang dibentuk di dapur istana, khususnya Istana Topkapi. Saat itu, dapur istana telah memiliki hierarki tersendiri.

Masakan dari sejumlah wilayah di bawah kekuasaan Turki Usmani, memperkaya pula perkembangan masakan secara umum dan di istana pada khususnya. Di antaranya, kebiasaan yang diwariskan dari wilayah Asia Tengah, yaitu mengonsumsi daging dan susu.

Budaya Arab dan Persia juga memberikan pengaruhnya. Persentuhan dengan kedua budaya ini terjadi saat periode migrasi ke Anatolia. Orang-orang Turki mewarisi kebiasaan makan dari wilayah yang mereka singgahi atau tinggali.

Kedua pengaruh budaya dalam masakan di Turki Usmani itu berkembang hingga abad ke-19. Bukti yang paling mudah diungkapkan adalah bertebarannya sejumlah masakan yang memiliki nama-nama Arab atau Persia.

Selain itu, ada pula masakan yang berasal dari kedua budaya tersebut, namun kemudian disesuaikan dengan cita rasa orang-orang Turki Usmani. Pada abad ke-15, khususnya, pengaruh Bizantium dan Anatolia juga merasuk.

Melalui pengaruh tersebut, orang-orang Turki Usmani menyukai buah-buahan dan sayuran. Ada pandangan, dalam pengelolaan dapur di Istana Topkapi, ada pula pengaruh Bizantium. Namun, mengutip laman Muslimheritage, sulit dibuktikan karena minimnya informasi soal itu.

sumber : Mozaik Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement