REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Masyarakat Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) masih banyak membutuhkan bantuan lahiriah dan batiniah. Aliansi Nasional Anti Syiah (Annas) akan menggelar Tabligh Akbar dan tausiyah di lokasi pengungsian untuk menjaga akidah umat pascabencana gempa bumi.
"Pascamusibah ini bisa menimbulkan musibah yang lebih besar lagi yakni musibah akidah, kita mencoba menenangkan mereka (korban gempa) untuk menerima ini sebagai ujian keimanan," kata Ketua Umum Annas, KH Athian Ali kepada Republika.co.id, Senin (24/9).
KH Athian mengatakan, misi utama Annas menjaga akidah umat. Memberikan tausiyah kepada korban bencana bertujuan agar mereka bisa mempertahankan keimanan mereka dari upaya pemurtadan. Upaya pemurtadan memang sering kali terjadi di daerah-daerah yang terkena musibah.
Biasanya, menurut dia, ada pihak-pihak tertentu yang terang-terangan dan tidak terang-terangan memanfaatkan situasi untuk melakukan pemurtadan. Hal ini sudah tercium oleh Annas bahkan sudah ada beritanya.
"Maka kita bekerja sama dengan ormas Islam yang ada di sini termasuk Dewan Dakwah dan lain sebagainya, kita berkomitmen sama-sama menjaga akidah umat," ujarnya.
KH Athian menyampaikan, malam ini akan menggelar Tabligh Akbar sekaligus menyampaikan santunan di daerah Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat. Relawan Annas juga akan mengunjungi lokasi-lokasi pengungsian untuk tausiyah agar masyarakat bisa menerima musibah ini sebagai ujian dari Allah.
Ia mengingatkan, masyarakat Indonesia juga sedang diuji oleh Allah, seberapa jauh kecintaan masyarakat terhadap sesama saudara sebangsa. Masyarakat Lombok mendapat musibah gempa bumi, masyarakat lain juga sedang diuji kepeduliannya melalui musibah tersebut.
"Rasul mengatakan, tidak sempurna keimanann seseorang kalau belum bisa mencintai saudaranya seperti dia mencintai dirinya sendiri," katanya.
Ia menambahkan, sudah empat gelombang Annas mengirim relawan ke Pulau Lombok. Relawan Annas mencari tahu apa yang dibutuhkan masyarakat. Kebanyakan masyarakat membutuhkan perlengkapan ibadah seperti sejadah, sarung, mukena dan kerudung.
Annas juga bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk menyalurkan air bersih ke masyarakat korban bencana. Pendistribusian air bersih sudah dilakukan sejak satu bulan yang lalu. Insya Allah pendistribusian air bersih ini akan berlangsung sampai Desember 2018.