Selasa 18 Sep 2018 23:41 WIB

AICIS Bahas Peran Islam dalam Perkembangan Global

Di dalam AICIS akan dibahas 360 makalah dari dalam dan luar negeri.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Andi Nur Aminah
Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin membuka acara The 18th Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) 2018 di Hotel Mercure, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (18/9).
Foto: Dok Kemenag
Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin membuka acara The 18th Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) 2018 di Hotel Mercure, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (18/9).

 

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) ke-18 sedang berlangsung di IAIN Palu, Sulawesi Tengah pada 17-20 September 2018. Para panelis dari berbagai negara membahas tema besar AICIS yakni Islam in a Globalizing World: Text, Knowledge and Practice. Untuk kemudian diambil kesimpulan bagaimana seharusnya peran Islam dalam perkembangan dunia global.

Rektor IAIN Palu, Prof Saggaf S Pettalongi mengatakan, dalam AICIS digelar on stage discussion (OSD) untuk membahas tentang keberlangsungan kajian studi Islam. OSD merupakan diskusi santai seperti program acara ILC di salah satu televisi. OSD dipimpin seorang moderator yang memberikan berbagai macam pertanyaan kepada panelis terkait tema besar AICIS.

Setelah membahas berbagai persoalan dalam AICIS, dia menjelaskan, hasilnya akan menjadi rekomendasi untuk dilaksanakan. Rekomendasinya untuk dunia internasional karena tema AICIS Islam in a Globalizing World: Text, Knowledge and Practice. Jadi mungkin rekomendasinya tentang bagaimana seharusnya peran yang dimainkan Islam dalam perkembangan dunia global.

"Rekomendasi tersebut berasal dari kesimpulan pandangan-pandangan para panelis luar dan dalam negeri," kata Prof Saggaf kepada Republika.co.id, Selasa (18/9).

Di dalam AICIS akan dibahas 360 makalah dari dalam dan luar negeri. Makalah tersebut membahas tentang pendidikan, sosial budaya, hukum, arsitektur dan lain sebagainya. Fokus makalahnya mengarah ke tema besar AICIS yakni Islam in a Globalizing World: Text, Knowledge and Practice. Peserta AICIS berasal dari dari Indonesia, Jerman, Iran, Arab Saudi, Mesir, Malaysia, Singapura, Jepang.

"Selain itu (dalam AICIS) ada juga forum rektor dan forum pascasarjana. Forum rektor membahas masalah-masalah aktual dan yang sedang dihadapi masing-masing Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN)," ujarnya.

Dia menerangkan, hasil dari diskusi pada forum rektor akan direkomendasikan ke Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) Kementerian Agama (Kemenag) untuk memberikan solusi. Forum rektor juga membahas dan merekomendasikan cara-cara untuk menguatkan PTKIN.

Di forum pascasarjana juga membahas masalah-masalah yang dihadapi pascasarjana untuk dicarikan solusinya. Kalau di forum tersebut belum selesai masalahnya maka selanjutnya akan membuat rekomendasi.

Prof Saggaf sebagai penanggung jawab AICIS menyampaikan, dalam rangkaian kegiatan AICIS, juga digelar ekspo pendidikan dan klinik jurnal. Dalam ekspo pendidikan, seluru PTKI di Indonesia memamerkan hasil karya para dosen dan mahasiswa. "Jadi masing-masing PTKI menampilkan produk-produk akademik mereka, dipamerkan ke peserta AICIS yang datang dari berbagai negara," ujarnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement