Kamis 06 Sep 2018 10:29 WIB

Umat Muslim Butuh Masjid Ramah Difabel

Difabel butuh difasilitasi dalam melaksanakan kewajiban beragama.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
 Seorang jamaah difabel shalat Id berjamaah.
Seorang jamaah difabel shalat Id berjamaah.

REPUBLIKA.CO.ID, PUTRAJAYA -- Wakil Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Wan Azizah Wan Ismail menyambut baik usulan membangun masjid ramah-difabel. Ini perlu guna membantu memfasilitasi mereka dalam melaksanakan kewajiban beragama.

Dilansir di Bernama, Wan Azizah yang juga Menteri Pembangunan Masyarakat, Perempuan, dan Keluarga menyambut baik usulan Komisi Hak Asasi Manusia Malaysia (Suhakam) tentang pendirian masjid yang ramah difabel. Masjid ini mirip dengan beberapa yang ada di Selangor.

"Kami prihatin dengan kesulitan yang dialami oleh komunitas penyandang cacat dan kami harus memastikan kebutuhan masyarakat ini terpenuhi, termasuk kebutuhan agama mereka," ujarnya dilansir di Bernama, Kamis (6/9).

Upaya ini juga harus mencakup semua tempat ibadah setiap agama. Wan Azizah melanjutkan, setiap tempat ibadah agama apa pun wajib memastikan komunitas difabel dapat melaksanakan kewajiban agama mereka.

 

photo

Permasalahan ini mulai dibahas saat perwakilan Suhakam melakukan pertemuan dengan Wan Azizah Senin (3/9) lalu. Wan Azizah pun mengatakan kementeriannya menyambut baik gagasan Suhakam tentang berbagai masalah yang ada, termasuk anak-anak, kaum difabel, dan HAM.

"Ini akan masuk dan terlibat dalam diskusi kebijakan dan penyusunan undang-undang yang terkait isu mengenai anak-anak dalam tahanan dan komunitas penyandang cacat," ucap Wan Azizah.

Ia juga menekankan selalu menyambut baik saran dan gagasan untuk sebuah perbaikan, utamanya pada wanita, anak-anak, dan difabel. Wanita ini pun menyetujui kementeriannya berkolaborasi dengan Suhakam untuk lebih meningkatkan kesadaran masyarakat tentang isu hak asasi manusia di Malaysia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement