REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wahdah Islamiyah Jakarta dan Depok menggelar Training Of Trainer (TOT) Pengajar Alquran metode Dirosa. Para peserta yang merupakan utusan dari berbagai daerah Cabang Wahdah Islamiyah dibekali berbagai keterampilan sebagai trainer atau pelatih pengajar Alquran metode Dirosa.
Penemu Metode Dirosa, Ustadz Komari mengatakan metode ini disusun oleh kader Wahdah Islamiyah Ustad Komari sejak 2012 lalu. “Para peserta training merupakan para pengajar yang telah berpengalaman mengajar Alquran dengan metode Dirosa, sekaligus berbagi pengalaman dan tips dalam mengajak untuk orang dewasa belajar Alquran,” ujarnya dalam keterangan tulis yang diterima Republika.co.id, Senin (3/9).
Ia menjelaskan metode Dirosa adalah salah satu metode dalam mengajarkan cara baca Alquran khusus orang dewasa dengan 20 kali pertemuan. Adapun pertemuannya bisa lebih fleksibel tergantung dari pengajar dan peserta.
Selain itu metode ini bisa digunakan oleh berbagai kalangan umur dewasa dan profesi baik karyawan perusahaan maupun instansi pemerintah. “Melalui metode ini mampu menghasilkan alumni kurang lebih 16.587 se-Indonesia, dibawa kordinasi Lembaga Pembinaan Pengajaran Dan Pendidikan Quran (LP3Q) DPP Wahdah Islamiyah,” ungkapnya.
Kegiatan ini telah dilaksanakan sejak 31 Agustus hingga 2 September 2018. Kegiatan digelar di Anjugan Jawa Barat Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta Timur.