Kamis 23 Aug 2018 06:57 WIB

Kurban di Kalsel Meningkat

Permintaan hewan kurban naik 10 persen dibandingkan tahun lalu.

Petugas memotong daging hewan kurban di Masjid Cut Meutia, Menteng, Jakarta, Rabu (22/8).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Petugas memotong daging hewan kurban di Masjid Cut Meutia, Menteng, Jakarta, Rabu (22/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan Kalimantan Selatan (Kalsel), Suparmi mengatakan pelaksanaan ibadah kurban di provinsinya meningkat. "Peningkatan ibadah kurban itu terlihat dari permintaan terhadap hewan kurban," ujarnya sebelum rapat paripurna istimewa DPRD Kalsel di Banjarmasin, Kamis (23/8).

Menurutnya, untuk kebutuhan ibadah kurban warga Kalsel ada 9.000 ekor sapi, 500 kerbau dan lebih 500 ekor kambing. "Jumlah tersebut mengalami peningkatan sekitar 10 persen bila dibandingkan dengan musim pelaksanaan ibadah kurban tahun lalu," ujarnya seraya menambahkan hewan kurban itu sebagian besar hasil peternak lokal Kalsel.

Sebagai contoh, Kabupaten Barito Kuala dan Tanah Laut merupakan sentra peternakan/hewan besar seperti sapi, kerbau dan kambing. Mengenai harga hewan kurban, dia tidak menampik terjadi kenaikan bila dibandingkan dengan tahun lalu yaitu  berkisar antara 10 hingga 15 persen, terkecuali jenis seperti sapi limosin.

Kendati terjadi kenaikan harga, dia memperkirakan pelaksanaan ibadah qurban di Kalsel tahun ini juga mengalami kenaikan sekitar 10 persen dari tahun lalu yang tercatat 9.000 ekor. "Peningkatan pelaksanaan ibadah kurban menunjukkan perekonomian kaum Muslim Kalsel tersebut cukup membaik," kata Suparmi.

Contoh nyata lain dari peningkatan ibadah kurban tersebut, seperti pada Masjid Assa'adah Komplek Beruntung Jaya Banjarmasin tahun lalu hanya 16 ekor sapi, dan Idul Adha 1439 Hijriyah menjadi 18 ekor. "Jumlah 18 ekor sapi itu pun karena panitia pelaksana ibadah kurban membatasi, padahal masih ada mau mendaftar," ujar Ketua Pengurus Masjid Assa'adah, Buchari Arnain.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement