REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Bidang Protokol Masjid Istiqlal, Abu Hurairah Abdul Salam mengatakan hewan kurban yang diterima Masjid Istiqlal pada Hari Raya Idul Adha 2018 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Ia menyebut tahun ini hewan kurban yang akan dipotong di Masjid Istiqlal ialah 26 ekor sapi dan 17 ekor kambing atau domba.
"Tahun ini menurun, beda satu saja kemarin pada 2017, yakni 27 ekor sapi sekarang 26 ekor sapi. Tetapi dari ukuran (hewan kurban) lebih besar tahun ini," ujar Abu ditemui di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Rabu (22/8).
Pada Idul Adha tahun lalu, jumlah hewan kurban yang dititipkan di Masjid Istiqlal yakni 27 ekor sapi dan 26 ekor kambing. Akan tetapi, Abu memperkirakan daging kurban tahun ini bisa mencapai enam ribu sampai tujuh ribu kantong. Jumlah itu meningkat dibandingkan tahun lalu yang hanya lima ribu hingga enam ribu kantong.
Ia mengatakan sapi-sapi tersebut berasal di antaranya dari Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Syafruddin, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Ada juga sumbangan sapi dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Megawati Soekarno Putri. Serta beberapa sapi dan kambing lainnya sumbangan dari masyarakat.
Untuk pendistribusian daging kurban, ia menjelaskan, Masjid Istiqlal tidak memberikan secara langsung kepada masyarakat sekitar. Melainkan, pengelola masjid telah bekerja sama dengan RT, RW, dan lurah setempat untuk proses pendistribusian ke masyarakat.
Abu mengatakan, pengelola Masjid Istiqlal hanya memotong daging dengan ukuran besar. Begitu selesai dipotong, daging kurban akan langsung dikirim. Ia mencontohkan, misalnya daging kurban dikirim satu kantong besar isi 25 kilogram ke Gang Wahidin di Kelurahan Pasar Baru, Jakarta Pusat.
"Lalu seandainya di daerah Wahidin itu masyarakatnya membludak itu berarti bisa saja koordinator kami di sana mengambil inisiatif. Kalau dibagi satu kilo satu orang berarti kan kurang ini mungkin dia kasih setengah kilo per orang," imbuhnya.