REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Laznas Baitul Maal Hidayatullah (BMH akan menyalurkan qurban sedikitnya di 27 propinsi di mana Perwakilan BMH berada. Distribusi hewan qurban itu dilakukan hari ini, Selasa (22/8).
"Alhamdulillah, hingga dini hari ini tim qurban BMH masih sigap melayani para pequrban (mudhohhi) yang ingin menyalurkan qurban. Insya Allah kita akan selenggarakan penyembelihan dan pendistribusian qurban di 27 propinsi dengan prioritas desa-desa di pedalaman, hari ini juga," terang Ketua Umum Laznas BMH, Marwan Mujahidin melalui rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (22/8) pagi.
Data sementara yang diterima tim qurban BMH secara nasional per dini hari, 22 Agustus 2018, tercatat lebih dari 17.000 pequrban mengamanahkan qurbannya kepada BMH.
"Data sementara masuk lebih dari 17.000 dan masih akan mengalami peningkatan," imbuh Marwan.
Desa pedalaman paling timur Indonesia yang akan menjadi pusat penyembelihan dan pendistribusi hewan qurban berada di Kampung Muallaf Angkasa, Holtekamp, Arso Dua Keerom, di Jayapura; kemudian di Tanah Merah, Merauke, Boven Digul, Papua.
Selain itu, qurban juga akan dilaksanakan langsung di Suku Wana yang berada di Morowali Utara, Suku Togutil di Halmahera; Suku Anak Dalam Jambi; serta masyarakat pedalaman di Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Nias (Sumatera Utara).
"Sedangkan untuk program Qurban untuk Korban yang dibuka khusus bagi masyarakat terdampak musibah gempa bumi di Lombok, per Selasa dini hari ini ada 205 ekor hewan qurban. Rinciannya terdiri dari 23 sapi dan 181 kambing. Dan, insya Allah masih akan bertambah pada hari tasyriq," jelas Marwan.
Kepala BMH Perwakilan NTB, Abdul Kholiq menjelaskan, Kamis (23/8), hewan qurban akan disembelih dan didistribusikan di kamp-kamp pengungsian.
"Insya Allah kita sudah siapkan, besok penyembelihan dan pendistribusian akan dilangsungkan di 11 titik. Semoga ini menjadi kebaikan dan kebahagiaan bagi para korban musibah gempa bumi, sehingga mereka tetap bisa bahagia dan bersyukur," katanya, Rabu (22/8).
BMH dengan Program Qurban Masuk Desa menargetkan terwujudnya pemerataan gizi, pemberdayaan peternak desa. “Sekaligus penguatan kiprah dakwah para dai tangguh yang telah mewakafkan hidup mereka untuk mendidik masyarakat pedalaman,” ujar Marwan Mujahidin.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
