REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi Cepat Tanggap (ACT) menyebut kepercayaan masyarakat mengalami peningkatan terutama jumlah pengumpulan hewan kurban. Pada tahun ini ACT akan mendistribusikan hewan kurban ke 265 kabupaten/kota se-Indonesia dan 45 negara.
General Manager Komunikasi ACT Lukman Azis Kurniawan mengatakan kondisi fluktuatif ekonomi Indonesia tidak memengaruhi perolehan kurban pada tahun ini. "Sejauh ini kondisi ekonomi negeri tidak mengkhawatirkan dengan perolehan kurban kami. Tahun ini sudah melebihi perolehan tahun lalu sebesar 21 ribu ekor dan target tahun ini dua kali lipat dari tahun lalu," ujarnya ketika dihubungi Republika.co.id, Senin (20/8).
Menurutnya, ACT telah mengadakan program dapur kurban. Dapur Kurban adalah penyediaan dapur dimana daging diolah menjadi masakan yang siap disantap oleh para penerima manfaat. Program ini akan tersebar di enam wilayah se Jakarta. "43 dapur kurban dan didistribusikan untuk warga di 121 RW miskin dan sangat miskin yang ada di Jakarta. Sedangkan Dapur Kurban di daerah lain ada di 15 cabang se-Indonesia," ucapnya.
Ia menjelaskan, program ini bukan hanya terbatas pada sekadar transaksi jual beli hewan kurban. Namun diperuntukkan pemberdayaan ekonomi masyarakat, di mana ACT mendirikan sejumlah Lumbung Ternak Masyarakat. "Di lumbung ternak ini masyarakat sebagian bekerja di peternakan kami, sebagian lagi menanami lahan-lahan mereka untuk ditanami rumput odot (bahan pangan ternak yang tinggi protein dan vitamin)," jelasnya.
"Kotoran hewan ternak pun dapat menghasilkan pupuk bagi tanaman odot. Belum lagi gas yang dihasilkan dari olahan kotoran hewan ternak kita budidayakan menjadi biogas yang bisa digunakan untuk penerangan dan memasak," ucapnya.
Untuk itu diharapkan program kurban yang diselenggarakan ACT dapat bermanfaat luas bagi umat. "Kita bisa melaksanakan amanah dari para pekurban ini dengan baik, maka kepercayaan publik akan kian besar kepada lembaga ini," ungkapnya.