Ahad 19 Aug 2018 15:33 WIB

ACT-Pemprov DKI Lepas Bantuan Kemanusiaan untuk Lombok

Bantuan kebutuhan pokok sebanyak 200 ton diberikan untuk warga terdampak gempa Lombok

Rep: Flori Sidebang/ Red: Dwi Murdaningsih
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan saat melepas keberangkatan Bantuan Kemanusiaan untuk korban gempa bumi Lombok, NTB, di Balai Kota Jakarta, Ahad (19/8).Bantuan tersebut disalurkan melalui Aksi Cepat Tanggap (ACT).
Foto: Republika/Flori Sidebang
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan saat melepas keberangkatan Bantuan Kemanusiaan untuk korban gempa bumi Lombok, NTB, di Balai Kota Jakarta, Ahad (19/8).Bantuan tersebut disalurkan melalui Aksi Cepat Tanggap (ACT).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Aksi Cepat Tanggap (ACT) bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melepas keberangkatan bantuan kemanusiaan bagi korban bencana gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Pelepasan ini berlangsung di Balai Kota DKI Jakarta, Ahad (19/8).

Bantuan kebutuhan pokok sebanyak 200 ton dilepas secara resmi oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Ia berterima kasih kepada warga Jakarta yang mau berbagi dengan korban gempa bumi di Lombok.

"Terima kasih kepada warga Jakarta yang sudah bersedia berbagi dengan saudara-saudara kita di Lombok, melalui ACT. Secara fisik lokasinya jauh di Jakarta, tetapi hatinya dengan warga  Lombok," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta.

photo
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan saat melepas keberangkatan Bantuan Kemanusiaan untuk korban gempa bumi Lombok, NTB, di Balai Kota Jakarta, Ahad (19/8).Bantuan tersebut disalurkan melalui Aksi Cepat Tanggap (ACT).

Anies pun berharap, bantuan untuk korban gempa Lombok tidak hanya sampai disini saja. Tetapi dapat terus disalurkan dalam bentuk materi maupun kebutuhan sehari-hari.

"Bantuan 200 ton ini tidak cukup untuk menyelesaikan semua masalah yang ada di Lombok. Maka itu saya berharap, teman-teman media juga ikut mengangkat masalah yang ada disana," kata Anies.

Presiden ACT, Ahyudin menambahkan, korban meninggal akibat gempa bumi di Lombok hampir mencapai 500 jiwa. "Bahkan sekitar 500 ribu warga di Lombok menjadi pengungsi," kata Ahyudin.

Bencana ini, kata dia, menjadi urusan bangsa Indonesia secara keseluruhan. Menurutnya, semua orang perlu bahu membahu meringankan beban saudara-saudara di Lombok.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement