Jumat 10 Aug 2018 20:07 WIB

Ini Pemicu Ulama Aktif Berpolitik Tahun Ini

Terjunnya ulama ke politik tahun ini bukan karena adanya kasus penistaan agama.

Rep: Muhyiddin/ Red: Andi Nur Aminah
Ustaz Muhammad Zaitun Rasmin
Foto: ROL
Ustaz Muhammad Zaitun Rasmin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam proses pemilihan presiden tahun ini, ada fenomena yang agak berbeda dari sebelumnya. Kelompok ulama mainstream maupun non-mainstream kali ini turut aktif dalam proses pemilihan capres/cawapres.

Tokoh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF) Ulama, Zaitun Rasmin mengatakan, banyaknya ulama yang terjun ke politik karena dipicu oleh rasa kepedulian yang tinggi terhadap nasib umat. "(Fenomena) itu memang sudah merupakan sesuatu yang wajar, karena para ulama ini sangat peduli akan nasib umat, bangsa, dan negara," ujar Ustadz Zaitun saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (10/8).

Selain itu, menurut dia, ulama banyak terjun ke politik juga karena para politisi saat ini banyak yang tidak mampu dalam menyerap aspirasi umat Islam. "Lalu sekarang para ulama melihat bahwa mereka menyerahkan kepada para politisi secara umum, tapi ternyata banyak yang tidak berhasil juga. Sehingga para ulama cenderung untuk terjun," ucapnya.

Baca: KH Ma'ruf Ungkap Ada Pihak yang Memintanya tak Jadi Cawapres

Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu membantah bahwa terjunnya ulama ke politik tahun ini hanya dikarenakan adanya kasus penistaan agama yang dilakukan oleh Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. "Oh enggak. Tidak tidak (bukan karena Ahok, Red), para ulama di Indonesia ini kan sejak lama terjun ke politik. Bahkan sejak zaman kemerdekaan. Yang memimpin kita dulu kan ada Mohammad Natsir, perdana menteri, ulama. Ada Juanda juga (Juanda Kartawijaya, Red). Banyak sekali, J=jadi hal biasa sebenarnya," kata Ustaz Zaitun.

Ketua Umum Wahdah Islamiyah ini menambahkan, perkembangan politik yang banyak melibatkan ulama kali ini harus disyukuri. Bahkan, dia berharap fenomena ini tidak hanya terjadi di Pilpres saja. "Ini harus disyukuri, baik ulama ke politik. Saya kira harus berlanjut (tidak hanya di Pilpres saja), saya kira begitu," jelasnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement