Jumat 13 Jul 2018 05:06 WIB

Wawasan Keislaman Remaja Masjid Perlu Ditingkatkan

Perlu kearifan menyikapi kondisi Indonesia yang memiliki ragam budaya.

Rep: Novita Intan/ Red: Muhammad Hafil
Sejumlah remaja muslim menghadiri acara halal bi halal DMI di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (6/7).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah remaja muslim menghadiri acara halal bi halal DMI di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (6/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta remaja masjid yang ada di Indonesia untuk memperluas wawasan dan pengetahuan mengenai pemahaman serta pengamalan agama. "Wawasan dan pengetahuan kita, pemuda dan remaja masjid harus diperluas dan diperdalam. Agar kita tidak menjadi pihak-pihak yang mudah dimobilisasi hanya untuk persoalan-persoalan yang sebenarnya tidak terlalu prinsipil," ujarnya, Kamis (12/7).

Menag berharap, dengan wawasan mengenai keislaman yang luas dan dalam, pemuda dan remaja masjid dapat menyebarkan nilai Islam Rahmatan Lil 'Alamin di Republik Indonesia. Mengingat mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim, yang memiliki budaya yang beragam, maka diperlukan kearifan untuk menyikapinya.

“Berharap Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) mengambil peran. Karena hanya mereka yang memiliki wawasan yang luas, yang mampu arif menyikapi keberagaman yang ada," imbuhnya.

“Apalagi BKPRMI telah berdiri sejak tahun 1977. Artinya sudah lebih dari 40 tahun,” ujarnya.

Menurutnya, wawasan dan pengetahuan para pemuda dan remaja masjid ini juga diperlukan untuk menjaga warisan pengamalan Islam yang sudah ada di negeri ini. Yakni, pelaksanaan Islam yang berada di tengah-tengah, atau moderat.

Dalam menjalani ajaran agama Islam, harus merujuk kepada dua rujukan utama, yakni Al Quran dan teladan dari Rasulullah, yang saat ini wujudnya adalah teks. "Maka tantangan nya saat ini agar bagaimana umat Islam di Indonesia tidak terjebak pada pemahaman yang ekstrem," ungkapnya.

Sementara Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat BKPRMI Said Aldi Al Idrus menambahkan mereka yang telah menjadi pengurus mulai dari pusat hingga daerah harus siap mewakafkan dirinya untuk bersama-sama membangun Indonesia melalui masjid. Said berharap kader BKPRMI dapat melakukan empat hal yang diamanahkan.

"Semoga BKPRMI dapat menjadi muwahid (pemersatu), musyadid (pelurus), muaddib (pendidik) dan mujadid (pembaharu)," harap Said.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement