REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Bandung Mahmud menyatakan pihaknya akan mempersiapkan mencetak ulama zaman now. Konsep ini bertujuan untuk membentuk, mengkader dan menghasilkan kiai atau ulama yang memahami ilmu agama dan melek dengan perkembangan zaman dan teknologi. "Konsep ini tidak cuma untuk mencetak kiai atau ulama biasa. Oleh karenanya, kami sebut sebagai sarjana ulama zaman now," papar Mahmud seperti dilansir dari laman Kementerian Agama, Selasa (10/7).
Menurutnya, UIN Bandung punya cara untuk melakukan hal ini. Yakni dengan membiayai anak-anak tidak mampu yang bersemangat untuk kuliah dan belajar agama. Mahmud melihat banyak anak yang ingin kuliah tetapi tidak mampu dan akhirnya hanya masuk pesantren.
Para santri seperti itu yang diambil. "Pada siang hari mereka kuliah di UIN Bandung dan malamnya kembali ke pesantren untuk mondok menimba dan memperdalam ilmu-ilmu keislaman," kata Mahmud.
Di UIN Bandung, mereka akan mendapatkan pendidikan umum, teknologi informasi, dan juga ilmu agama. Ilmu agama yang diajarkan adalah ilmu-ilmu kontemporer. Misalnya, fiqih tentang lingkungan, fiqih tentang lalu lintas, dan lain sebagainya. Sedangkan di pondok pesantren, dia tetap mempelajari kitab-kitab klasik.
Melalui metode ini, Mahmud yakin nantinya mahasiswa mampu berdakwah dengan cara cepat di masyarakat yang modern seperti sekarang. Misalnya, saat menerangkan ayat-ayat tentang dahsyatnya kiamat, dengan kemampuan teknologi yang dimiliki mahasiswa juga bisa menampilkan animasi yang menggambarkan hal tersebut. "Dengan begitu, penjelasannya akan lebih cepat dapat dimengerti," tegas Mahmud.
UIN Bandung kini tengah menyiapkan infrastruktur untuk membentuk sarjana ulama zaman now tersebut. Di Kampus 3 Cileunyi misalnya, sedang dibangun Rumah Alquran yang akan menjadi pondok bagi mahasiswa yang akan dididik menjadi ulama.
Dana pembangunan tersebut didapat dari bantuan Pemda Jawa Barat dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. "Demi suksesnya konsep ini, saya mengajak Pemerintah Pusat dan Pemda lain untuk berpartisipasi," tutup Mahmud.