REPUBLIKA.CO.ID, BRUSEL -- Perayaan Idul Fitri dan acara open house yang digelar KBRI Brusel menjadi kesempatan untuk meningkatkan semangat toleransi dan persatuan di kalangan seluruh masyarakat Indonesia di Belgia. Jumlah warga Indonesia di sana ada sekitar 2.300 orang.
Open house menjadi kesempatan silahturahim Dubes RI Yuri Thamrin bersama keluarga dengan masyarakat Indonesia di Belgia dan Luksemburg. Silaturahim diisi dengan berbagai keriaan lagu dan musik. Suasana kebersamaan pun layaknya sebuah keluarga besar.
Pensosbud KBRI Brusel Ance Maylany Ahad (17/6) mengatakan, shalat dan perayaan Idul Fitri Dubes RI di KBRI Brussel tahun ini berlangsung dengan semangat kekeluargaan. Shalat Ied dihadiri sekitar 200 orang masyarakat Indonesia pada hari Jumat (15/6).
Bertindak sebagai imam, Umar Bakhtir dan khatib Ustaz Alfian seorang mahasiswa doktor yang menempuh studi di Maroko. Dia menyampaikan mengenai makna dan arti penting Idul Fitri sebagai hari perayaan umat Muslim setelah menjalani ibadah Ramadhan.
Sementara perayaan open house tahun ini dilaksanakan di wisma Duta Besar pada Sabtu (16/6) dihadiri sekitar 500 orang, lebih banyak dari tahun sebelumnya. Perayaan dan Shalat Ied bersama dengan masyarakat Indonesia adalah tradisi tahunan KBRI dengan masyarakat Indonesia yang dihadiri berbagai kalangan masyarakat Indonesia baik dari pelajar, pengusaha hingga diaspora.
Saat Shalat Ied, Dubes menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh masyarakat Indonesia atas ditunaikannya Ramadhan dan membandingkan perjuangan puasa di Belgia dan Indonesia yang cukup berat. Puasa di Belgia berlangsung 18,5 jam. Sedangkan di Indonesia 14 jam. "Ini suatu tugas berat untuk membuktikan keberhasilan ibadah Ramadhan dengan peningkatan ketaqwaan kepada Allah SWT," ujar Dubes Yuri.