REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu stasiun televisi yang masuk dalam rekomendasi penghentian konten acara Ramadhan Majelis Ulama Indonesia berkomitmen untuk memperbaiki isi programnya. ANTV diprotes karena isi tayangan yang dinilai tidak memiliki spirit Ramadhan dalam acara 'Pesbukers Ramadhan'.
Corporate Communications Manager ANTV, Nugroho Agung menyampaikan ANTV berterima kasih dan mengapresiasi masukan MUI dan KPI yang diberikan kepada lembaga penyiaran pada paruh pertama Ramadhan. ANTV kemudian melakukan evaluasi dan koordinasi dengan kedua pihak terkait hal ini.
"Pararel dengan evaluasi internal yang ANTV lakukan, kami juga melakukan konsultasi dengan MUI dan KPI, dimana kemudian kami tindaklanjuti dengan melakukan perbaikan program dan menghentikan adegan-adegan yang dianggap kurang pas di bulan Ramadhan, sesuai dengan regulasi penyiaran yang diatur dalam P3 SPS," kata Agung pada Republika.co.id, Kamis (7/6).
Baca: Ini Catatan KPI Soal Tayangan TV Selama Ramadhan
Ia mengatakan, Insya Allah saat ini sudah ada perbaikan dari tim produksi ANTV. Harapan bersama, tambahnya, tentu tidak ada lagi konten adegan yang kurang pas. Kedepan, Agung mengatakan, ANTV akan terus mengomunikasikannya agar sesuai dengan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 SPS).
Agung mengatakan sebagai hasil evaluasi, adegan-adegan joget akan dihilangkan kecuali yang bersifat menyemangati dan dilakukan beramai-ramai juga tetap layak. Program ini pun akan mempertebal konten keagamaannya sehingga spirit Ramadhan bisa lebih kental dan mendominasi.
Terkait program lain, Agung menyampaikan ANTV telah berinisiatif sejak sebelum Ramadhan untuk meminta masukan tentang konten yang baik dari MUI. Sehingga bulan Ramadhan dapat memberikan asupan positif melalui program-program keislaman yang telah dirancang.
Sementara itu, TransTV yang juga disebutkan dalam rekomendasi MUI menolak untuk berkomentar perihal ini. Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) telah menegaskan bahwa rekomendasi MUI terkait penghentian tayangan Ramadhan fokus pada kontennya. Konten-konten yang tidak layak dan tidak memiliki spirit keIslamanlah yang harus dihentikan di 10 hari terakhir bulan Ramadhan ini. Komisioner KPI Nuning Rodiah mengatakan rekomendasi penghentian bukan pada program tapi isi program.
"Rekomendasi dihentikan itu adalah konten yang tidak mendukung spirit Ramadhan, misal di acara itu ada joget-joget erotis, jadi itu tidak boleh ada lagi di tayangan yang sama, bukan menghentikan programnya," kata Nuning.