Selasa 05 Jun 2018 00:01 WIB

Jokowi: Alquran adalah Sumber Moral dan Inspirasi

Jokowi mengatakan turunya Alquran menandai babak baru dalam sejarah peradaban manusia

Rep: Debbie Sutrisno‎/ Red: Bayu Hermawan
Presiden Jokowi menggelar Nuzulul Quran di Istana Negara, Senin (4/6).
Foto: Republika/Debbie Sutrisno
Presiden Jokowi menggelar Nuzulul Quran di Istana Negara, Senin (4/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) bersama sejumlah menteri Kabinet Kerja diantaranya Menteri Agama Lukam Hakim, Menteri Sosial Idrus Marham, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengikuti peringatan Nuzurul Quran yang diselenggarakan di Istana Negara. Selain itu hadir juga perwakilan sejumlah duta besar negara sahabat.

Dalam sambutannya, Jokowi menuturkan bahwa turunnya Alquran menandai sebuah babak baru dalam sejarah peradaban manusia dan umat muslim. Jokowi mengatakan, dengan turunnya Alquran masyarakat yang bertaqwa mendapat hidayah dan petunjuk untuk keluar dari fase penuh kegelapan menuju fase nur, fase yang sangat terang.

Turunnya Alquran pun menjadi petanda bahwa Allah SWT memerintahkan umat muslim untuk menjadikan sabar dan shalat sebagai penolong, bukan yang lain. "Sejak turunnya pertama kali, Alquran sudah menjadi sumber insiprasi. Alquran sudah menjadi pedoman mulia dalam membawa kemajuan kehidupan manusia di muka bumi," ujar Jokowi, Senin (4/6).

Karena Alquran, lanjut Jokowi, tidak saja dibaca oleh umat muslim. Kitab suci umat Islam ini pun menjadi sumber inspirasi bagi seluruh umat manusia di dunia. Di kalangan ulama dan para akademisi, Alquran telah menjadi sumber insiparasi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Jokowi mengatakan Allah SWT memerintahkan agar kemajuan umat, kemajuan masyarakat dan kemajuan bangsa harus terus dibangun. Ia melanjutkan, pembangunan tersebut Dibangun dengan cara terus menerus mengembangkan dan memperkuat budaya membaca, mengembangkan ilmu pengetahuan yang akan menghasilkan kebaikan dan kemajuan.

"Umat pun harus diajak agar menjadikan agama sebagai ajaran suci yang menuntun kita semua untuk memperkokoh iman dan memperkuat akhalkul kharimah, dan menyelamatkan kita dari perbuatan nista serta murka. Meskipun kehidupan manusia saat ini sudah memasuki era digitalisasi, Alquran tetap sangat relevan menjadi ajaran dan sumber moral dan insiprasi. Alquran adalah hidayah dalam mengarungi gelombang digital distruction, sehingga kita bisa tetap terselamatkan, bisa tetap produktif, bisa tetap kompetitif dan tetap berprestasi," jelasnya.

Jokowi pun berharap bangsa Indonesia bisa menjadi umat besar yang terbaik, kompetitif, berkemajuan, berkeadaban, dan disegani bangsa lain. Dengan hidayah dari Alquran dan penguasaan teknologi digital Insya Allah bangsa Indonesia akan mendapatkan kemuliaan dan kharomah dari Allah SWT, serta ditingkatkan derajatnya.

Menurutnya, Hal ini sesuai dengan firman Allah yang akan meninggikan derajat orang-orang beriman dan berilmu pengetahuan. Untuk itu Jokowi mengajak bangsa Indonesia menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi guna membuktikan bahwa masyarakat muslim Indonesia mengemban perintah Allah SWT, untuk memakmurkan kehidupan di dunia, untuk mencerdaskan masyarakat dan bangsa, serta mewujudkan kemaslahatan umum.

"Dengan bersumber pada Alquran maka kita membangun kemaslahatan, kedamaian, membangun kemajuan, dan suasana harmonis di tengah masyarakat," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement