Sabtu 02 Jun 2018 15:57 WIB

LAZ Al Azhar Kembali Raih Opini Wajar Tanpa Pengecualian

Ini merupakan pencapaian yang kesembilan tahun berturut-turut.

Petani binaan LAZ Al Azhar.
Foto: Dok LAZ Al Azhar
Petani binaan LAZ Al Azhar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Lembaga Amil Zakat (LAZ)  Al Azhar mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Audit Laporan Keuangan 2017. Laporan Auditor Independen ini dikeluarkan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Mucharam & Rekan pada 18 Mei 2018.

“Raihan ini melengkapi hasil audit laporan keuangan dengan mendapatkan opini WTP untuk sembilan tahun berturut-turut sebelumnya,” kata Direktur Eksekutif LAZ Al Azhar Sigit Iko Sugondo dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Sabtru (2/6).

 

Ia menambahkan, hasil ini patut disyukuri oleh seluruh manajemen dan stakeholders sebagai salah satu terwujudnya indikator capaian dalam pengelolaan zakat, infak, sedekah dan dana sosial keagamaan lainnya yang sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku. “Baik kaidah keuangan (PSAK 109 – Akutansi Zakat), kaidah syariah, regulasi perundang-undangan, dan ketentuan internal lembaga,” tuturnya.

 

Sigit menyebutkan, tahun 2017 LAZ Al Azhar mengangkat tema dan menekankan spirit “Tumbuh Sesuai Kaidah” dalam kinerja pengelolaannya. “Tumbuh sesuai kaidah maksudnya adalah LAZ Al Azhar harus terus berkembang menjadi besar dan sempurna sesuai dengan asas, hukum, aturan, dan norma yang berlaku,” jelas Sigit.

photo
Salah seorang petani binaan LAZ Al Azhar.

Ia mengemukakan, perkembangan teknologi yang begitu cepat saat  ini telah mengubah perilaku sebagian besar masyarakat. Maka pertumbuhan dan perkembangan organiasasi harus menyesuaikan diri dengan keadaan ini.  Manajemen pertumbuhan harus dapat menyikapi dan mengantisipasi perilaku masyarakat yang begitu cepat mengikuti perkembangan teknologi.

“Untuk itu manajemen pertumbuhan organisasi LAZ Al Azhar merupakan perpaduan antara pertumbuhan akibat implikasi dampak aplikasi teknologi dengan pertumbuhan akibat dampak proses manajamen yang telah mengalami modifikasi dan inovasi menyesuaikan kebutuhan,” paparnya.

 

Selain fokus dalam pertumbuhan organisasi, kata Sigit, manajemen juga harus konsisten untuk tetap dalam koridor norma yang berlaku. Oleh karena itu LAZ Al Azhar membentuk Divisi Kepatuhan. « Ini  merupakan serangkaian tindakan atau langkah-langkah yang bersifat ex-ante (preventif) untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta kegiatan yang dilakukan oleh LAZ Al Azhar telah sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, khususnya sesuai dengan prinsip syariah,” ujarnya.

 

Pada tahun 2017, LAZ Al Azhar telah mendistribusikan amanah zakat, infak, sedekah dan dana sosial keagamaan lainnya kepada 132.136 mustahik di 83 kota/kabupaten di 23 provinsi. “Untuk program pendayagunaan, LAZ Al Azhar berhasil mengentaskan 755 keluarga dari garis kemiskinan berdasar ukuran BPS,” ungkapnya.

 

Ia menjelaskan, setidaknya terdapat 11.595 keluarga petani menerima manfaat dan menjadi dampingan dalam program Desa Gemilang dan Sejuta Berdaya khusus di sektor pertanian. Program-program pendistribusian dan pendayagunaan tersebut terangkum dalam lima klaster program, yaitu: pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat desa; pengentasan pengangguran dan pemberdayaan khusus generasi usia produktif; pemberdayaan ekonomi, infrastrukttur dan konservasi lingkungan; memperbaiki kehidupan anak yatim dhuafa; dan penanggulangan bencana dan jaringan relawan.

photo
Program Sejuta Berdaya LAZ Al Azhar.

Dijadikan model

Ia juga mengemukakan, dari positioning lembaga, program-program pendayagunaan dalam pemberdayaan ekonomi telah diakui dan dijadikan model oleh mitra strategis. Bank Indonesia (BI) melalui Dewan Ekonomi dan Keuangan Syariah (DEKS) menjadikan LAZ Al Azhar sebagai mitra dalam pemberdayaan petani dengan menghadirkan Rumah Pembiayaan Petani (RPP).

 

Dalam pengentasan pengangguran pemuda produktif, Kementerian Tenaga Kerja menggandeng LAZ Al Azhar sebagai mitra dalam program Rumah Gemilang Indonesia. Dan kemitraan-kemitraan strategis lainnya.

Selain rasa syukur atas hasil dan target yang telah diraih, capaian-capaian tersebut juga merupakan tantangan dan pelecut bagi LAZ Al Azhar untuk terus memberikan pelayanan prima baik kepada mustahik, muzakki dan stakeholder lainnya dalam upaya mengoptimalkan zakat untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan pengentasan kemiskinan.

“Saya ucapkan syukur al hamdulillah dan terima kasih kepada seluruh donatur, mitra dan stakeholders lainnya atas kepercayaan, do’a dan dukungan yang telah diberikan kepada LAZ Al Azhar. Mohon doanya agar LAZ Al Azhar tetap amanah dalam mengemban amanah umat dengan kinerja yang terus lebih baik,” kata Sigit Iko Sugondo.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement