REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi masyarakat (Ormas) yang memiliki perhatian terhadap dunia pendidikan di Indonesia. Oleh karena itu, Muhammdiyah melalui Pimpinan Cabang Aisyiyah pun menggelar pelatihan bagi guru di lingkungan Aisyiyah. Salah satu pemateri dalam pelatihan itu adalah pendiri Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM), Muhammad Nur Rizal.
Dalam kesempatan itu, Rizal menyampaikan bahwa Aisyiyah harus dapat menjadi motor penggerak gerakan Islam berkemajuan, terutama dalam bidang pendidikan. Mengingat, Aisyiyah merupakan bagian dari ormas yang tengah menggalakan gerakan Islam berkemajuan.
"Kita sudah hidup di era baru, di mana murid-murid di sekolah saat ini merupakan generasi milenial. Artinya, cara-cara dalam mengemas pendidikan pun harus disesuaikan dengan kebutuhan generasi milenial,"ujarnya kepada Republika.co.id, Rabu (30/5).
Ia pun mendorong agar para guru dapat menyadari kebutuhan itu dan mampu mengantarkan anak didik pada tujuan-tujuan yang baik. Menurutnya, para guru harus dapat memberi petunjuk yanh sesuai dengan kebutuhan generasi milenial agar generasi ini dapat produktif dan tidak salah arah.
Semua itu harus dikemas dalam suasana belajar yang menyenangkan. Sehingga penanaman karakter dapat berjalam optimal, ujarnya. Ia pun meyakini bahwa suasana belajar yang menyengkan dapat memantik rasa kasmaran dan gairah dalam belajar, jika sudah kasmaran, maka rasa ingin tahu dari murid-murid pun akan meningkat.
Pelatihan yang digelar oleh Pimpinan Cabang Aisyiyah Kotagede Yogyakarta ini sendiri digelar pada Selasa (29/5) dan Rabu (30/5). Pelatihan yang melibatkan sejumlah guru di Kotagede itu sendiri dikemas dalam format pesantren yang merupakan salah satu kegiatan untuk mengisi bulan Ramadhan.