REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sumatra Barat kembali mengoperasikan Food Van untuk mengantarkan sajian berbuka puasa kepada kaum dhuafa. Kali ini, giliran warga desa binaan BEM KM Universitas Andalas di Limau Manis, Kota Padang, yang merasakan manfaat Food Van.
Masyarakat setempat mengaku terbantu dengan keberadaan Food Van. Alasannya, jarang-jarang mereka bisa menyantap sajian buka puasa dengan menu lengkap seperti yang disajikan ACT, apalagi secara bersama-sama.
Program Food Van sudah dimulai pada Sabtu (26/5) lalu, saat tim ACT menggandeng BEM KM Universitas Andalas untuk melakukan sahur on the road. Saat itu Food Van menyisir wilayah Pasar Baru hingga Pasar Raya untuk berbagi kebahagiaan melalui makan sahur dengan kaum dhuafa. Food Van juga menyasar pejuang jalanan, seperti petugas kebersihan, pemulung, dan pedagang kecil.
"Alhamdulillah masyarakat yang kita sasar merasa sangat terbantu dengan adanya program ini dan Insya Allah kita akan sasar ke daerah lain demi memberikan ranah Minang Ramadhan terbaik," kata Aan selaku tim program ACT Sumbar, Selasa (29/5).
Selain Food Van, ACT juga menggagas Food Truck, yakni sebuah modifikasi truk besar menjadi dapur berjalan guna memberikan layanan makan gratis untuk mereka yang membutuhkan. Adapun sasaran program ini adalah para pekerja informal berpenghasilan rendah, masyarakat miskin, musafir, penunggu pasien rumah sakit, dan juga komunitas rawan pangan. Dengan kemampuan mobilitas tinggi, Humanity Food Truck bukan hanya mampu 'menjemput bola' pada wilayah rawan pangan, melainkan juga dapat menjadi solusi kecepatan pemenuhan makanan bagi korban bencana.
Humanity Food Truck memiliki kapasitas produksi minimal 1.000 porsi paket makanan siap santap sekali masak. Standar khusus diciptakan, proses masak dilakukan penuh di dalam food truck dan dikelola oleh juru masak profesional. Sehingga, makanan yang dihasilkan bergizi, higienis, halal, dan sesuai cita rasa orang Indonesia. Selama bulan Ramadan, Humanity Food Truck akan hadir di masjid, lingkungan kumuh miskin, rumah sakit, dan berbagai titik lokasi lain yang disesuaikan dengan kebutuhan para penerima manfaat maupun mitra.