Selasa 22 May 2018 17:38 WIB

Menag Temui MUI Bicarakan tentang 200 Nama Mubaligh

Nama-nama mubaligh tersebut sifatnya masih sementara, jadi belum final.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Andi Nur Aminah
Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin (kiri), dan Ketum MUI KH Ma'ruf Amin
Foto: Yasin Habibi/ Republika
Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin (kiri), dan Ketum MUI KH Ma'ruf Amin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Zainut Tauhid Sa'adi menyampaikan, Menteri Agama (Menag) RI Lukman Hakim Saifuddin bersilaturahim dengan Ketua Umum MUI KH Ma'ruf Amin dan jajarannya, Selasa (22/5). Ada beberapa hal yang dibicarakan Menag dan MUI. Antara lain terkait dengan klarifikasi dirilisnya 200 nama mubaligh yang direkomendasikan oleh Kementerian Agama.

"Pertama, nama-nama tersebut murni usulan dari beberapa pihak, seperti organisasi masyarakat, pengurus masjid, perguruan tinggi, dan lain-lain," kata Zainut kepada Republika.co.id, Selasa (22/5).

Zainut menerangkan, nama-nama mubaligh tersebut sifatnya masih sementara, jadi belum final. Kementerian Agama akan terus melakukan update dan menambahnya. Sebab, tidak mungkin Indonesia yang sangat luas dan besar jumlah penduduknya hanya dilayani oleh 200 mubaligh.

Ketiga, untuk penambahan nama-nama mubaligh, Kementerian Agama akan terus berkonsultasi dengan MUI dan ormas-ormas Islam. Keempat, MUI dan Kementerian Agama sepakat untuk membangun program peningkatan kompetensi dai atau mubaligh, baik dari aspek materi maupun metodologi, melalui program dai bersertifikat.

"Kelima, mengingat pentingnya hal ini, MUI dalam waktu dekat akan mengundang ormas-ormas Islam untuk membahas dan mendalami bersama agar bisa menjadi kebijakan bersama," ujarnya.

Zainut menyampaikan, yang keenam, MUI mengimbau kepada semua pihak untuk tidak memperpanjang polemik terkait dengan rilis 200 nama mubaligh. Sebab, dikhawatirkan dapat menimbulkan kesalahpahaman dan fitnah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement