Jumat 18 May 2018 09:43 WIB

Populasi Muslim Eropa Diprediksi Naik 8 Persen pada 2030

Austria dilaporkan emiliki penduduk Muslim tertinggi di Eropa.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Andi Nur Aminah
Muslim Eropa di Inggris
Foto: euobserver.com
Muslim Eropa di Inggris

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Populasi Muslim di Eropa dilaporkan akan meningkat hingga 8 persen pada 2030 mendatang. Selain itu, Global Muslim Diaspora Report juga mengungkap bahwa populasi Muslim di Amerika Serikat akan meningkat sebesar 2,1 persen pada 2030.

Dilansir di World Bulletin, Jumat (18/5), laporan tersebut dikeluarkan dalam sebuah lokakarya bertajuk "Muslim Diaspora: Perdamaian Global dan Kesulitan untuk Kesejahteraan", yang digelar di Istanbul, Turki, pada 12 Mei lalu. Lokakarya yang berlangsung selama dua hari itu diselenggarakan oleh Presidensi Perdana Menteri Turki untuk Warga Turki di Luar Negeri dan Komunitas Terkait (YTB), beserta Pusat Penelitian dan Pelatihan Sosial dan Ekonomi Statistik untuk Negara-negara Islam (SESRIC) yang berada di bawah Organisasi Kerjasama Islam (OKI).

Dalam laporan tersebut menekankan bahwa Austria memiliki penduduk Muslim tertinggi di Eropa. Selain itu dilaporkan, bahwa saat ini sebanyak 44 juta umat Muslim tinggal di Eropa dan lebih dari 5 juta Muslim tinggal di AS.

Sebelumnya, lembaga riset yang berbasis di Amerika Serikat, Pew Research Center, menyebutkan bahwa populasi Muslim di Eropa bisa membentuk lebih dari 11 persen dalam beberapa dekade mendatang. Hal itu jika tingkat migrasi legal tetap bertahan.

Penelitian itu menunjukkan, kalau pun semua migrasi ke Eropa dihentikan, populasi Muslim dari 28 anggota Uni Eropa ditambah Norwegia dan Swiss akan meningkat menjadi 7,4 persen. Sebelumnya pada 2016, populasi Muslim Eropa ialah sebesar 4,9 persen.

Menurut angka dari badan pengungsi PBB, Eropa menerima lebih dari satu juta migran dan pengungsi pada 2015. Sebagian besar datang dari negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim. PBB, yang mendasarkan proyeksinya pada data pemerintah dan penelitian lainnya, menjelaskan bahwa kenaikan itu diakibatkan karena tingkat kesuburan di kalangan umat Islam lebih tinggi. Rata-rata penduduk Muslim berusia 13 tahun lebih muda daripada non-Muslim. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement