REPUBLIKA.CO.ID, BATANG -- Direktur Penerangan Agama Islam Kementerian Agama (Kemenag), Khoiruddin mendorong para dai berdakwah di sarang Pekerja Seks Komersial (PSK) yang berada di Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Kabupaten Batang menjadi sarang PSK lantaran menjadi tempat singgah sopir truk yang melewati jalur Pantura.
Setidaknya ada dua tempat lokalisasi yang tumbuh di Kabupaten Batang, yaitu di komplek pangkalan truk Petamanan dan komplek Penundan. Dua lokalisasi berada dalam satu Kecamatan Banyuputih.
Dia nenuturkan, selama ini dai hanya berdakwah di masjid atau majelis taklim. Padahal, menurut dia, jamaah di masjid itu rata-rata sudah memahami ajaran agama. Sementara, PSK di sejumlah tempat lokalisasi masih terus terjebak di lubang hitam.
"Para dai sekarang perlu didorong berdakwah di tempat lokalisasi yang belum tergarap seperti ini," ujar Khoiruddin saat berbincang dengan Republika.co.id saat meluncurkan program Pembinaan Mental Warga Lokalisasi di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Sabtu (12/5).
Dia menuturkan, ke depannya juga akan menyiapkan program membantu masyarakat yang belum tersentuh dakwah. Tidak hanya di tempat lokalisasi, dai juga didorong berdakwah di kafe untuk membidik generasi millenial.
"Kalau di masjid dan majelis taklim sudah biasa. Nah, akhir-akhir ini kami juga sering diundang bahkan kami disuruh ceramah di kafe-kafe," ucapnya.
Kemenag sudah memiliki 45 ribu penyuluh agama untuk memberikan pembinaan terhadap masyarakat. Menurut dia, setiap kecamatan ada delapan penyuluh dengan spesialis macam-macam, di antaranya penyuluh dengab spesialis menangani masalah buta aksara Alquran, spesialis pengentasan kemiskinan, spesialis pencegahan radikalisme, dan spesialis keluarga sakinah.
"Hari ini penyuluh kita hadir di bidang masalah sosial (masalah warga di lokalisasi)," kata Khoiruddin.