Sabtu 05 May 2018 19:36 WIB

Menag: Kita Sudah Miliki Font Mushaf Khas Indonesia

Umat Islam Indonesia bisa turut melestarikan kitab suci Alquran.

Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran (LPMQ) telah merilis font (jenis huruf) penulisan mushaf Alquran standar Indonesia.
Foto: kemenag.go.id
Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran (LPMQ) telah merilis font (jenis huruf) penulisan mushaf Alquran standar Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Saat ini Indonesia telah resmi memiliki Font Mushaf Alquran khas Indonesia. Pada Jumat (4/5), Kemenag Ri telah meluncurkan Font Mushaf Alquran Indonesia.

 

"Khas kita, tulisan Alquran dan tanda bacanya yang khas Indonesia, standar Indonesia, sudah secara resmi kita miliki dan bisa diakses secara cuma-cuma di quran.kemenag.go.id," kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, saat membuka Festival Alquran, Pameran Khazanah Islam Nusantara dan Parade Benteng Pancasila di Kudus, Sabtu (5/5).

 

Festival ini terselenggara atas kerja sama Balitbang dan Diklat Kemenag dengan Yayasan Qudsiyyah Kudus. Festival ini mengangkat tema: Menguduskan Qur'an Menebar Kedamaian.

 

Menurut Lukman, rilis Font Mushaf Alquran khas/standar Indonesia ini penting sebagai upaya umat Islam Indonesia dalam ikut menjaga, memelihara, dan melestarikan kitab suci Alquran. "Dunia pun mencatat, bahwa kita mempunyai font sendiri yang khas," ujarnya. 

 

Menag juga berharap, keluarga besar Lembaga Pendidikan Qudsiyyah yang berkecimpung dalam hal ikhwal pendidikan Alquran, bisa lebih pro aktif dalam mempromosikan nilai-nilai Islam yang menebarkan rahmat dan senantiasa menjunjung tinggi nilai tawasuth. 

 

"Wasathiyah Islam semakin relevan dan mempunyai urgensi yang tinggi serta semakin dibutuhkan masyarakat. Di kehidupan yang makin kompleks ini, di saat perkembangan teknologi dan globalisasi semakin luar biasa, kita membutuhkan faham keagamaan dan bentuk pengamalan keagamaan yang moderat," tuturnya.  

 

"Wasathiyah Islam sangat sesuai dengan mayoritas umat negara kita. Yang merupakan tinggalan dari para pendahulu kita sebagai konsekuensi logis keberagaman yang kita miliki. Mari kita jaga, rawat, lestarikan dan kembangkan nilai-nilai Islam yang tawasuth, tasamuh, tawazun dan i'tidal yang merupakan ajaran dan tinggalan para pendahulu," lanjutnya. 

 

Dalam Festival yang berlangsung 4-10 Mei 2018 tersebut, juga diadakan Seminar Nasional Mushaf Standar Indonesia dalam Perspektif Ilmu Rasm dan pameran Mushaf Alquran. 

sumber : kemenag.go.id
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement