REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Grand Sheikh al-Azhar, Ahmad Muhammad ath-Thoyyib meminta alumni al-Azhar tidak lelah menyebarkan pemikiran-pemikiran al-Azhar di tiap negara. Ia menilai keberadaan organisasi alumni al-Azhar berperan penting untuk menyampaikan visi al-Azhar dalam mewujudkan kedamaian internasional.
Ia mengungkapkan usaha kerasnya dalam membangun organisasi alumni al-Azhar internasional saat kepemimpinannya sebagai Rektor Universitas al-Azhar. Ia pun melakukan pendataan alumni al-Azhar yang semuanya dinilai berkiprah besar di negaranya masing-masing.
Grand Sheikh pun mengungkapkan, ke depannya organisasi tersebut bakal membuka cabang di Swiss, Eropa. Bahkan, ia berharap al-Azhar dengan alumni-alumninya dapat menjadi pengawas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
"Mungkin kami akan menjadi pengawas di PBB, dan Anda memerlukan organisasi internasional yang sangat kuat dan keinginan kami itu Allah mengetahui. Tidak ada kecuali untuk menjadi pengawas di PBB. Ini adalah sebuah permohonan sebuah harapan dan sesuai harapan dari pemuda," ujar Grand Sheikh al-Azhar saat bertemu dengan alumni al-Azhar Indonesia di Hotel Alila Solo pada Selasa (1/5).
Dengan peran yang lebih besar itu, Grand Sheikh al-Azhar berharap al-Azhar dan alumninya bisa memadamkan pemikiran tentang terorisme yang kerap dituduhkan pada Islam. Grand Sheikh al-Azhar juga meminta alumni al-Azhar terus menyebarkan pemikiran-pemikiran al-Azhar di negaranya agar memberi maslahat bagi masyarakat dunia. Selain itu, dia meminta alumni al-Azhar memberikan pelajaraan-pelajaran yang menjelaskan tentang al-Quds (Palestina) di lembaga-lembaga pendidikan dan pesantren.
"Kami (al-Azhar) tak akan mampu memberikan pengaruh kepada dunia kecuali ada tentara-tentara Azhar (alumni) yang tersebar di seluruh dunia. Tentara-tentara ini yang akan membawa pemikiran ini kepada manusia seluruhnya," katanya.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyanjung Indonesia yang masyarakatnya berkomitmen kuat memberikan segala hal untuk Islam. Dengan jumlah Muslim yang terus meningkat, Indonesia menjadi teladan bagi negara-negara Islam lainnya.