Ahad 29 Apr 2018 12:57 WIB

Tiga Jenis Makanan Kesehatan di Masa Utsmani

Makanan tak sebatas untuk pemenuhan gizi, tapi juga pengobatan.

Era Dinasti Ottoman.
Foto: Aksitarih.com
Era Dinasti Ottoman.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Ratna Ajeng Tejomukti

Makanan tak sebatas untuk pemenuhan gizi, tapi juga pengobatan. Naskah medis Usmani menetapkan enam aturan yang harus diikuti untuk hidup sehat. Salah satunya adalah men- gonsumsi makanan dengan seim- bang.

Konsumsi pangan harus memer hatikan jenis dan karakteristik makanan dan minuman, termasuk waktu konsumsi dan siapa saja yang boleh mengonsumsinya. Alasan utama mengapa makanan dan minuman sangat penting dalam ke- dokteran adalah bahwa hal tersebut tidak hanya menyediakan nutrisi, tetapi juga menjaga kesehatan dan memiliki sifat kuratif.

Berikut adalah tiga makanan yang sering dikonsumsi untuk pasien di era Usmani.

Penulis

Turki abad ke-17 Evliya Celebi menceritakan bahwa daging dari berbagai burung diberikan kepada pasien sebagai makanan di Rumah Sakit Jiwa Fatih Sul- tan Mehmet Han dan di Rumah Sakit Bayezid di Edirne. Berbagai hidangan lezat disiapkan untuk pasien dua kali sehari. Jika burung hutan tidak tersedia, maka mereka akan menyajikan burung bulbul, burung pipit dan mer- pati harus dimasak dan diberikan kepada pasien. Fungsi makanan ini adalah untuk menyembuhkan luka dan pengobatan penyakit otot dan sistem saraf.

Ayam

Kaldu ayam muda, ayam betina dan ayam jago bermanfaat untuk ke- sehatan. Jika ayam diisi den- gan apel misk atau quincedan kemudian dipanggang, akan mengandung banyak gizi. Masyarakat di sana kerap memasak ayam dengan banyak air dan menambahkan rempah untuk pencahar. Hi- dangan ayam diyakini dapat menyembuhkan penyakit ter- tentu.

Ikan

Berbagai spesies ikan, terma- suk goby, turbot, belut, gu- rame, ikan laut, ikan belanak merah, dan banyak lagi dinilai mampu menjadi penyembuh penyakit. Obat- obatan berbahan dasar ikan digunakan untuk penyembuhan berbagai pe nyakit seperti sengatan beracun, se ngatan kalajengking, gigitan anjing gila, pembengkakan di anus, demam tinggi, malaria, tuli, gumpalan keras pada uvula, psoriosis, dan sakit kuning.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement