REPUBLIKA.CO.ID, KUCHING -- Masjid Terapung yang akan memperindah Kuching Waterfront di Sarawak, Malaysia kini telah 60 persen rampung. Masjid yang menelan biaya sebesar 10,6 juta ringgit itu diharapkan akan dibuka untuk umum pada September mendatang.
Kepala Menteri Sarawak Datuk Patinggi Abang Johari Tun Openg mengatakan masjid tersebut akan menjadi tonggak baru dengan desainnya, yakni replika sebuah masjid di Turki dengan kubah dan menara yang membuatnya terpisah dari masjid lain di negara bagian tersebut. Ia mengatakan, keunikan masjid ini adalah menara-menaranya, yang akan dilengkapi dengan peralatan elektronik LED (Light Emitting Diode).
"Biayanya diperkirakan mencapai 10,6 juta ringgit, termasuk pembersihan dan peningkatan waterfront kami," kata Datuk Johari kepada media setelah memeriksa pembangunan masjid, dilansir di Bernama, Rabu (17/4).
Proyek pembangunan masjid terapung dimulai sejak 2016. Masjid tersebut dibangun guna memenuhi kebutuhan akan tempat ibadah yang nyaman, terutama untuk mengganti masjid India di Gambier Road yang semakin ramai, khususnya pada Jumat. Abang Johari mengatakan, sejalan dengan pembangunan masjid, pemerintah negara bagian juga akan melaksanakan berbagai proyek pembangunan baru di daerah Kuching Waterfront, terutama di dekat Gedung Majelis Legislatif Sarawak.