Senin 16 Apr 2018 13:30 WIB

MUI: Halal Bagian tak Terpisahkan Budaya Kehidupan

Halal sudah berkembang menjadi pola hidup di luar makanan.

Rep: Novita Intan/ Red: Ani Nursalikah
Kosmetika berlabel halal. (ilustrasi)
Foto: www.irib.ir
Kosmetika berlabel halal. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyebut halal sudah menjadi bagian tidak terpisahkan dari budaya kehidupan. Secara keseluruhan, tidak lagi hanya soal makanan tetapi juga mulai dari edukasi, wisata, farmasi, medical care, kosmetik dan fashion.

Ketua Umum MUI Kiai Ma'aruf Amin mengatakan saat ini persoalan halal tidak lagi hanya soal kebutuhan, tetapi juga sudah berkembang menjadi pola hidup yang meluas ke sektor-sektor di luar makanan. "Halal sudah mengglobal menjadi lifestyle bagian kehidupan yang tidak bisa dipisahkan," ujarnya saat acara Seminar Nasional Produk Halal di Hotel Gren Alia Cikini, Jakarta, Senin (16/4).

Menurutnya, halal juga sudah menjadi bagian tidak terpisahkan dari bisnis. Banyak brand yang sudah berkembang secara internasional baik makanan, wisata, keuangan, farmasi maupun kosmetik.

Halal memiliki nilai bisnis, bukan hanya orang Islam tetapi juga non-Muslim ikut memproduksi dan ikut memperoleh sertifikasi. "Kami menyosialisasikan bukan hanya di dalam negeri dan luar negeri," ungkapnya.

Ia menegaskan jaminan produk halal akan wajib diberlakukan mulai 2019 dimulai dengan produk makanan. Sudah 29 tahun MUI melakukan sertifikasi halal untuk melindungi umat dari konsumsi tidak halal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement