Rabu 11 Apr 2018 14:59 WIB

Awali Ilmu dengan Bismillah

Semua nabi mengawali aktivitasnya dengan bismillah.

Rep: mg02/ Red: Agung Sasongko
Basmalah (ilustrasi).
Foto: parisnajd.com
Basmalah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam Islam, setiap amalan yang bernilai kebajikan akan diganjar pahala sesuai dengan kadarnya. Tanpa memandang apakah amalan itu besar atau kecil. Amal an tersebut akan lebih baik apabila diawali dengan mengucapkan bismillah.

Dalam bahasa Indonesia, kalimat basmalah memiliki arti "atas nama Allah." Imam Besar Masjid Istiqlal Prof Dr KH Nasaruddin Umar saat mengisi Ku liah Subuh di Masjid Jami' Al-Hidayah Ra wamangun, Jakarta, belum lama ini, mengungkapkan keajaiban basmalah.

Menurut Nasaruddin, setiap Muslim yang mengawali amalan kebaikannya dengan mengucapkan kalimat basmalah lebih berbobot nilainya dibanding seseorang yang melakukan amalan kebaikan, tetapi tidak mengawalinya dengan kalimat basmalah.

"Dalam sebuah riwayat dikatakan bahwa apa pun yang akan dilakukan oleh seorang Muslim, maka lakukanlah de ngan mengawalinya membaca bismillahirrahmanirrahim karena semua nabi bersahabat dengan kalimat basmalah," ujar Nasaruddin memulai ceramahnya mengenai keajaiban bismillah di hadapan ratusan jamaah yang hadir memadati ruang utama masjid.

Dalam Alquran, kata Nasaruddin, kalimat basmalah menjadi mukadimah atau pembuka setiap surah kecuali surah at-Taubah. Menurut dia, surah at-Taubah tidak diawali dengan kalimat basmalah karena memang sudah diambil oleh surah an-Naml ayat 30 tentang yang berkisah tentang Nabi Sulaiman AS. Total ada 114 kalimat basmalah tercantum dalam Alquran itu memiliki keajaiban tersendiri.

Di antara keajaiban kisah para nabi yang cukup dekat di telinga masyarakat Indonesia adalah kisah Nabi Sulaiman AS. Dalam surah an-Naml ayat 30 yang sudah disinggung jelas disebutkan bah wa surah Nabi Sulaiman untuk Ratu Balqis diawali dengan kalimat basmalah. Kemudian kisah yang lainnya, misalnya, ketika Nabi Ibrahim AS akan dilemparkan ke dalam kobaran api oleh Firaun (gelar untuk penguasa Mesir Kuno) juga menyempatkan untuk mengucapkan kalimat basmalah.

"Hampir semua nabi kita dapati ri wayatnya me reka semua rata-rata mem baca basmalah sebelum melaku kan sebuah amalan. Surat yang ada da lam Alquran itu sendiri juga selalu di awali dengan kalimat basmalah kecuali surah at-Taubah karena jatahnya sudah diambil surah an-Naml," katanya.

Nasaruddin, penulis disertasi ten tang perspektif gender dalam Alquran itu mengungkapkan, ada sebuah riwayat mengatakan, apabila Alquran itu dipadatkan, pemadatannya adalah surah al-Fatihah. Apabila surah al-Fatihah itu dipadatkan, menjadi bismillahirrahmanirrahim. Dan apabila bismillahirrahmanirrahim itu dipadatkan lagi, pemadatannya adalah dua kata terakhir, yaitu kata ar-rahman dan ar-rahim. Ini yang dinamakan ummul sifat atau induknya Asmaul Husna.

Apabila seluruh kitab suci itu dikumpulkan, yaitu kitab Taurat, Injil, dan Zabur, kata dia, kesimpulannya adalah surah al-Fatihah. Itulah mengapa surah al- Fatihah dinamakan juga sebagai ummul kitab atau induknya seluruh kitab yang di dalamnya terdapat tujuh ayat atau dikenal dengan tsab'ul matsani'. "Jadi, kalau kita simpulkan, bismillahirrahmanirrahim itu adalah induk atau inti dari seluruh kitabkitab yang pernah Allah turunkan kepada nabi-Nya. Itu salah satu hebatnya bismillahirrahmanirrahim," kata alumnus terbaik UIN Syarif Hidayatullah itu.

Di tengah kekhusyukan jamaah yang mendengarkan ceramahnya, Nasarud din mengungkap sisi lain dari kehebatan kalimat basmalah. Dalam Alquran ada ayat yang berbunyi wa'alaiha tis'ata asyr "dan di atasnya ada angka 19". Menurut Nasaruddin, para mufassirin (ahli tafsir) dari zaman dahulu hingga sekarang, berbeda pendapat mengenai hal tersebut. Ada mufasir yang mengatakan maksudnya adalah 19 lapis langit, ada pula mufasir yang mengatakan bahwa maksudnya ialah 19 malaikat.

Mengutip pendapat Prof Dr Rashd Khalifa, seorang warga negara Amerika Serikat (AS) keturunan Mesir, ulama kelahiran Bone itu menyatakan bahwa angka 19 itu adalah password kunci dari Alquran. Apa buktinya? Ia menjelaskan bahwa bagian Alquran yang pertama kali diturunkan adalah lima ayat pertama dari surah al-'Alaq.

Lima ayat yang pertama kali diturunkan itu persis jumlah hurufnya ada 19. Jumlah ayat yang ada di dalam surah al-'Alaq itu sendiri juga ada 19. Apabila dihitung dari surah an-Naas hingga surah an-Naba, maka persis posisi surah al-'Alaq berada di urutan ke 19. Kemu dian apabila dihitung dari surah an-Naba hingga surah an-Naas, maka hasilnya juga sama, yaitu surah al-'Alaq terletak pada urutan ke-19.

"Bismillahirrahmanirrahim itu jum lah hurufnya 19. Ada 114 kali kita temu kan di dalam Alquran dan itu bisa dibagi 19. Anehnya, ada satu surah yang tidak memiliki basmalah, yaitu surah at-Taubah. Apabila surah at-Taubah memiliki bismillah berarti totalnya menjadi 115 kalimat basmalah yang terdapat di Alquran, maka itu tidak bisa dibagi 19. Kalau basmalah dalam surah al-Fatihah itu dicopot seolaholah bukan ayat, maka rusak itu Alquran," katanya.

Keajaiban-keajaiban itu menurut dia menjadi bukti kuat bahwa Alquran bu kanlah buatan manusia. Ia kemudian mem bandingkan zaman di mana Alqur an diturunkan dengan zaman yang sudah berkemajuan teknologi seperti saat ini. "Komputer saja yang bisa mengerjakan tugas harian kita, tidak akan sanggup membuat susunan kata serapi dan seruntut Alquran. Jangankan membuat susunan kata, mengikuti keindahan bahasa yang dimiliki Alquran saja tidak akan sanggup. Bagaimana mung kin Alquran itu buatan manusia," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement