Jumat 06 Apr 2018 11:45 WIB

KMSN Tumbuhkan Ekonomi Kerakyatan

Masyarakat nantinya akan menikmati petumbuhan KMSN

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agung Sasongko
Ilustrasi Koperasi Warga
Foto: Foto : MgRol_93
Ilustrasi Koperasi Warga

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Koperasi Mitra Santri Nasional (KMSN) dibuat untuk mengaplikasikan arus baru ekonomi Indonesia yang digagas Majelis Ulama Indonesia (MUI) saatKongresEkonomiUmat (KEU) tahun lalu. KMSN bertujuan untuk menumbuhkan ekonomi kerakyatan yang dimulai dari lingkungan pondok pesantren dan dipelopori para santri.

 
Ketua KMSN, Sholahuddin mengatakan, KMSN dibentuk atas dorongan MUI. Tujuannya untuk program pemberdayaan dan mengaplikasikan arus baru ekonomi Indonesia. Melalui KMSN para santri akan mempraktikkan ekonomi kerakyatan dalam rangka mendukung arus baru ekonomi Indonesia.
 
"Saat ini kami di lapangan sudah melakukan kegiatan, di antaranya melakukan program pemberdayaan ekonomi kerakyatan melalui pengembangan (pertanian) jagung modern," kata Sholahuddin kepada Republika, kemarin.
 
Ia menerangkan, tidak hanya para santri yang tersentuh manfaat program KMSN, tetapi juga masyarakat di sekitar pondok pesantren. Selain itu, KMSN ada juga program Lembaga Ekonomi Umat Mart (LEU Mart). Melalui program ini akan membantu warung-warung milik masyarakat agar tidak tergerus oleh toko-toko modern seperti mart-mart besar.
 
Ia menyampaikan, sekarang sudah banyak pondok pesantren yang bergabung dengan KMSN. Ada sekitar 200 pondok pesantren dari berbagai daerah yang sudah menjadi anggota KMSN. KMSN nantinya akan membuka cabang di berbagai provinsi dan kabupaten untuk menjalin serta menghimpun kekuatan dalam mengemban amanah mengembangkan ekonomi kerakyatan.
 
Ia menjelaskan, KMSN juga terbuka untuk umum.Pondok pesantren yang mau bergabung tinggal mengikuti aturan yang berlaku.Sekarang KMSN mempunyai mitra ahli dengan kampus-kampus dan industri swasta yang mau mengembangkan bisnis syariah di KMSN.
 
"Pondok pesantren mana saja boleh bergabung dengan KMSN, KMSN terbuka untuk siapa saja," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement