REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajer Operasional Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Rima M menyampaikan, memasuki pekan ke-18 pembangunan bangunan utama Rumah Sakit Indonesia di Rakhine State, Myanmar mencapai lebih dari 31 persen. Pekerjaan yang sudah dilakukan membangun kolom baja untuk bangunan satu lantai sebelah timur kemudian dilanjutkan dengan pemasangan atap.
"Untuk bangunan dua lantai pekerjaan yang sudah dilakukan adalah pengecoran kolom dan pemasangan dinding bata," kata Rima melalui keterangan tertulis kepada Republika.co.id, Selasa (3/4).
Ia menyampaikan, untuk sisi sebelah barat Rumah Sakit Indonesia sedang dilakukan pengecoran tie beam. Jika material kolom baja dan atap tiba, maka akan segera dilakukan pemasangan kolom serta atap di sisi sebelah barat.
Rima menerangkan, pembangunan Rumah Sakit Indonesia ini tentu berbeda kondisinya dengan membangun di wilayah yang aman. Pembangunan di wilayah konflik seperti Rakhine State kerap menghadapi berbagai kendala seperti situasi keamanan, perizinan, material dan jumlah sumber daya manusia pekerja lokal.
"Hal ini membuat progress pembangunan kadang terlambat dari jadwal yang seharusnya," ujarnya.
MER-C menginformasikan, penambahan dua relawan Divisi Konstruksi MER-C yang telah diberangkatkan pada Senin (2/4), diharapkan dapat mengejar progress pembangunan. Sehingga pembangunan bisa selesai sesuai jadwal.