REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan Prof Ambo Asse meminta mubaligh tidak melibatkan diri pada kegiatan politik, termasuk menjadi salah satu tim sukses para calon gubernur, wali kota atau bupati pada tahun politik ini.
"Dalam menghadapi tahun politik, mubaligh seharusnya mengajak umat berkomitmen memelihara persaudaraan, kebersamaan dan kedamaian untuk memperkuat persatuan dan keutuhan umat dan bangsa," kata Ambo di Makassar, Senin.
Penyampaian tersebut juga telah diungkapkan pada kegiatan "Refreshing Muballigh Muhammadiyah" menjelang Ramadhan 1439 Hijriyah di Kampus Unismuh belum lama ini.
Dia mengatakan, mubaligh hendaknya dapat mengajak umat dan masyarakat menyukseskan pesta demokrasi dengan memilih pemimpin daerah atau orang sebagai wakil-wakil untuk DPD RI, DPR RI dan DPRD yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia (jujur, adil, amanah, memihak kepada kebenaran) serta memihak kepada kepentingan umat atau masyarakat.
Berkaitan dengan politik, Ambo mengingatkan, mubaligh tidak melibatkan diri pada salah satu kelompok tim sukses para calon agar dakwah yang disampaikan tidak bias atau memiliki kepemihakan.
"Mubaligh Muhammadiyah harus benar-benar memberi pencerahan kepada umat dengan menyampaikan materi dakwah yang bersumber pada Al Quran dan hadits Nabi Muhammad SAW yag disampaikan dengan hikmah," katanya.
Karena itu, mubaligh Muhammadiyah harus membenahi diri untuk meningkatkan kualitas kompetensinya, baik kompetensi metodologisnya maupun kompetensi substansinya agar umat tidak bingung dengan penyampaiannya.
Dengan sikap netralitas para mubaligh tersebut diharapkan masyarakat atau umat dapat menjadikan dan menempatkan mubaligh pada posisinya sebagai penyampai kebenaran dan tidak memiliki keberpihakan terhadap siapapun calon pemimpin daerah.