REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Koordinasi Mubaligh se-Indonesia (Bakomubin) baru saja selesai melaksanakan Musyawarah Nasional (Munas) II. Usai munas tersebut Bakomubin melahirkan beberapa program strategis untuk mubaligh. Salah satunya mendorong keterlibatan mubaligh untuk menjaga perdamaian dunia.
"Kami akan melakukan kaderisasi mubaligh dengan intensif program mubaligh bela negara," kata Ketua SC Munas II Bakomubin M Shikka Songge kepada Republika melalui keterangan tertulisnya, Senin (19/12) malam.
Dia mengatakan, selain fokus membahas program keorganisasian, AD/ART, dan imamah, Bakomubin juga merekomendasikan sejumlah program strategis. Salah satunya, Bakomubin akan mendorong program keterlibatan mubaligh dalam menjaga perdamaian dunia.
Dikatakan dia, program mubaligh menjaga perdamaian dunia akan berjalan melalui kerja sama dengan lembaga dakwah Internasional. Sebab, Bakomubin menyadari banyaknya konflik agama di tingkat Internasional, terutama di Timur Tengah. "Sehingga, mubaligh perlu melakukan tugas diplomasi politik, pendekatan kultural dan memelihara perdamaian dunia," ujarnya.
Shikka menjelaskan, mubaligh akan turut serta bersama kekuatan-kekuatan dakwah Internasional untuk merawat kedamaian dunia. Selain itu, Bakomubin juga menyoroti isu penanggulangan terorisme.
Menurut Shikka, masih banyak yang perlu dikritisi dalam penanganan terorisme di Indonesia. Karena itu, Bakomubin mengimbau kepada aparat agar memperhatikan rasa Kemanusiaan. Jadi, penanganan terorisme tidak mengedepankan kekerasan.
Ia mengatakan, selain itu Bakomubin juga berencana melakukan MoU dengan Polisi, Kemenlu dan TNI untuk program mubaligh perbatasan. "Jadi, ini terkait dengan pendidikan diplomasi mubaligh, kita akan jadikan mubaligh duta bangsa," ujarnya.