Ahad 01 Apr 2018 21:30 WIB

Pelajar Islam Indonesia Diminta Aktif di Ekonomi dan Politik

Peran umat Islam bidang ekonomi di Indonesia masih minim.

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Ani Nursalikah
Pelantikan Pengurus Wilayah Perhimpunan Keluarga Besar PII Bali di Hotel Aston Denpasar, Ahad (1/4).
Foto: Republika/Mutia Ramadhani
Pelantikan Pengurus Wilayah Perhimpunan Keluarga Besar PII Bali di Hotel Aston Denpasar, Ahad (1/4).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Pelajar Islam Indonesia (PII) diminta mulai membuka mata di bidang ekonomi. Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Keluarga Besar PII, Nasrullah Narada mengatakan peran PII bukan hanya bidang sosial, politik, pendidikan, dan dakwah, namun juga di bidang ekonomi.

"Jika kita tidak aktif di ekonomi mulai sekarang, kita akan ditinggal. Pada 2030, penguasa ekonomi juga akan menguasai politik dan kekuasaan," kata Nasrullah dalam Pelantikan Pengurus Wilayah Perhimpunan Keluarga Besar PII Bali Periode 2017-2021 di Hotel Aston Denpasar, Ahad (1/4).

Beberapa waktu terakhir masyarakat diributkan dengan pernyataan satu persen penduduk Indonesia menguasai 70 persen lahan strategis. Nasrullah mengatakan ini kenyataan yang harus dihadapi peran umat Islam bidang ekonomi di Indonesia masih minim.

"Kita yang masih sebatas retorika belum bisa menggapai mereka," ujarnya.

Keluarga Besar PII berperan menjadi perekat komunikasi antarumat Islam dan antarumat beragama di Indonesia. Tujuannya adalah kesempurnaan pendidikan dan kebudayaan sesuai ajaran Islam. Nasrullah mengatakan banyak alumnus PII sekarang berkarier di berbagai partai politik di Indonesia.

"Kita harus mewarnai perilaku politik berlandaskan akhlakul karimah, berdasarkan nilai, etika, dan karakter keislaman kebangsaan. Kita sudah tuntas dengan NKRI dan kita tetap menjaga NKRI," ujarnya.

Ketua Panitia Pengarah, Ahmad Baraas menambahkan momentum hari ini tepat bahwa keluarga besar PII harus bisa memberi sesuatu berarti bagi masyarakat, khususnya umat Islam. Pelantikan dipilih digelar awal April sekaligus bersamaan dengan diskusi panel bertajuk 'Politik dan Demokrasi untuk Menuju Kemakmuran Rakyat.'

"Acara hari ini memberi pertimbangan untuk meningkatkan partisipasi umat Islam dalam pembangunan di daerah-daerah, dan meningkatkan partisipasi politik kita di dalam pembangunan Bali," kata Baraas.

Pelantikan Pengurus Wilayah Perhimpunan Keluarga Besar PII Bali juga dihadiri pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Bali nomor urut dua, yaitu Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra dan Ketut Sudikerta. Diskusi panel juga dihadiri Mayor Jenderal TNI Kivlan Zen dan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bali, KH Taufik Ashadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement