Rabu 28 Mar 2018 03:00 WIB

Wali Kota Minta Ponpes Dukung Pembangunan Masjid Sriwedari

Rencana pembangunan Masjid Taman Sriwedari mendapat penolakan.

Rep: Adrian Saputra/ Red: Agus Yulianto
Masjid Agung Solo (Ilustrasi)
Masjid Agung Solo (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Wakil Wali Kota Solo, Ahmad Purnomo meminta dukungan pimpinan pondok pesatren untuk pembangunanMasjid Taman Sriwedari. Ia kembali menegaskan, tanah yang akan dibangun masjid merupakan tanah dengan sertifikat milik Pemkot Solo.

"Saya itu sudah melihat sendiri sertifikatnya milik Pemkot. Jadi, pesan-pesan tokoh-tokoh kalau mau bikin masjid jangan di tempat yang masalah. Lah ini sudah jelas tak ada masalah, sertifikatnya atas nama Pemkot, saya acuannya kan gitu," kata Purnomo saat silaturrahmi dengan pimpinan pondok pesantren se-Kota Solo di Mapolresta Solo pada Selasa (27/3).

Sebelumnya rencana pembangunan Masjid Taman Sriwedari mendapat penolakan dari sejumlah elemen masyarakat. Sebab dinilai lahan yang akan dibangun Masjid Taman Sriwedari merupakan millik ahli waris Wiryodiningrat. Purnomo juga menjelaskan, alasan Pemkto Solo membangun masjid di lokasi tersebut lantaran banyak wisatawan dan musafir yang kesulitan mencari masjid ketika masuk ke kota Solo.

"Yang datang ke Solo dari Kleco sampai Gladak itu tak ada Masjid, mereka kalau mau cari itu putar kanan dulu ke Masjid Agung," tutur Purnomo.

Purnomo menambahkan, pembangunan Masjid Taman Sriwedari terus dilakukan. Sementara untuk pendanaan, ia memperkirakan, pembangunan masjid taman sriwedari akan menelan biaya hingga Rp 200 miliar.

Jumlah tersebut naik dari perkiraan sebelumbya yakni Rp 161 miliar. Kendati demikian, kata Purnomo, sejumlah perusahaan BUMN telah siap untuk membantu dalam pendanaan pembangunan masjid taman Sriwedari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement