REPUBLIKA.CO.ID, SOLO – Pembangunan Masjid Taman Sriwedari terus dikerjakan. Bangunan utama masjid senilai Rp 160 miliar tersebut bakal segera terlihat.
Saat ini, panitia pembangunan tengah menyelesaikan fondasi dan beberapa bangunan pendukung di luar masjid utama. Panitia pembangunan juga tengah menunggu kedatangan kayu ulin berkualitas dari Kalimantan. Kayu ulin tersebut bakal dijadikan sirap masjid.
Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, mengatakan pembangunan Masjid Taman Sriwedari terus dikerjakan. Sebentar lagi kayu ulin untuk sirap akan segera datang. "Kalau itu sudah dipasang akan kelihatan bangunan utamanya," terang Wali Kota kepada wartawan, Kamis (3/1).
Rudyatmo menyatakan, jika tidak ada halangan, bangunan utama masjid yang dibangun di lahan bekas kebon rojo tersebut akan selesai akhir 2019.
Dia optimistis masjid tersebut bisa selesai dikerjakan dan digunakan sebelum masa kepemimpinananya berakhir pada 2021.
Dia berharap Masjid Taman Sriwedari bisa diresmikan saat ulang tahun Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo yang ke-71 pada 28 Desember 2019 atau ulang tahun ke-72 pada 28 Desember 2020. Sebab, Achmad Purnomo merupakan Ketua Panitia Pembangunan Masjid Taman Sriwedari.
"Kalau tidak tahun depan ya tahun berikutnya. Masjid itu menjadi hadiah untuk masyarakat Solo," ungkap Rudyatmo.
Sebelumnya Perayaan Ulang Tahun Wakil Wali Kota Achmad Purnomo ke 70 bersamaan dengan peresmian Masjid Baitul Hikmah di Kompleks Balai Kota Solo pada 28 Desember 2018.
Masjid tersebut menjadi kado bagi para aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.
Achmad Purnomo juga optimistis pembangunan Masjid Taman Sriwedari bakal selesai tepat waktu.
Dia menyebut, panitia pembangunan rutin melakukan rapat setiap dua pekan sekali biadanya pada Jumat. "Perkembangannya sudah bisa dilihat sendiri. Pekerjaan tidak pernah berhenti," terang Purnomo.
Mengenai anggaran pembangunan, Purnomo menyatakan dana sumbangan pembangunan masjid terus mengalir dari para donatur. Donatur berasal dari perusahaan-perusahaan dan masyarakat.
Pembangunan Masjid Taman Sriwedari sepenuhnya menggunakan dana sumbangan. Pemkot tidak mengeluarkan anggaran untuk pembangun masjid tersebut.
"Sudah banyak yang menyumbang. Jumlah pastinya saya tidak hafal, tetapi sampai saat ini sedekah-sedekah dari perusahaan dan masyarakat terus masuk," jelas Purnomo.