Rabu 28 Mar 2018 04:11 WIB

Menggapai Ridha-Nya dengan Belajar Mengaji

Puluhan tahun lepas dari belajar ngaji ternyata bisa terkejar juga.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Agus Yulianto
Belajar Mengaji. Peserta mengikuti kegiatan 30 Menit Bisa Membaca Alquran di Kantor Republika, Jalan Warung Buncit, Jakarta, Sabtu (09/12).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Belajar Mengaji. Peserta mengikuti kegiatan 30 Menit Bisa Membaca Alquran di Kantor Republika, Jalan Warung Buncit, Jakarta, Sabtu (09/12).

REPUBLIKA.CO.ID, Sri Yuliati merasa kena teguran Allah SWT lantaran tidak pernah bisa belajar mengaji sejak kecil hingga usianya 48 tahun kini. Saat umrah bersama suaminya, Joni Mardisel, pada Januari 2018, dia melihat semua orang sibuk beribadah di sebuah masjid di Makkah.

"Nah, saat itu saya duduk bersebelahan dengan orang Turki. Dia tiba-tiba ngasihin Alquran aja gitu ke saya. Mungkin, karena lihat saya hanya diam. Dari situlah hati saya terenyuh dan menganggap itu adalah sebuah teguran dari Allah," ungkap Yuli di Gedung Republika.co.id, belum lama ini.

Karenanya, setelah Yuli kembali ke Indonesia, dorongan kuat untuk bisa membaca Alquran pun mulai tumbuh kembali. Dia mulai rutin belajar dengan metode Iqra. Lalu, pada awal Maret suaminya menawarkan dia untuk mengikuti pelatihan singkat di Republika.

Setelah mengikuti pelatihan, satu hal yang membuat Yuli tenang sekaligus senang. Metode yang diajarkan untuk bisa mengaji Alquran sangat sederhana dan tidak rumit. "Kan huruf Arabnya tadi di-Latin-kan, terus metode pengajaran juga simpel banget. Nggak rumit seperti yang selama ini saya rasakan dan bayangkan," tutur Yuli.

 

Karena itu, dia berharap, usai mengikuti pelatihan membaca Alquran ini, dia bisa konsisten mengaplikasikannya setiap hari. Lain Yuli, lain Reno. Pekerja swasta yang kini berusia 25 tahun itu mengaku telah cukup bisa membaca Alquran. Tapi, bagi Reno, tidak ada salahnya untuk terus belajar membaca Alquran di Republika di bawah asuhan Ustaz Achmad Farid Hasan.

Bahkan, Reno menemukan metode baru untuk mengajar mengaji kepada orang lain. Sebab, metode yang diajarkan oleh Ustaz Achmad Farid Hasan yang sangat sederhana akan cepat diserap oleh semua orang yang ingin lancar membaca Alquran.

"Saya jadi terpikir aja, kalau mau ajarin mengaji ke orang lain pakai cara Ustaz Farid ini. Karena gampang banget diserapnya," kata Reno seraya menambahkan bukan berarti ia ingin membuka les mengaji privat. Sebab, ia meyakini sedikit apa pun ilmu yang dimiliki akan lebih bermanfaat jika kemudian diamalkan.

Sementara itu, pengajar metode cepat lancar baca Alquran Ustaz Achmad Faris Hasan mengatakan, metode yang dia sampaikan kepada peserta memang didesain secara sederhana dan simpel. Alasannya, agar peserta tidak lantas merasa bingung, pusing, bahkan malas mempelajari bacaan Alquran. Achmad mengatakan, tidak ada persyaratan khusus bagi masyarakat yang ingin belajar membaca Alquran. Tetapi, jelas dia, mereka harus fokus dalam belajar dan didasari dengan kemauan sendiri.

"Metode ini akan berhasil membantu masyarakat untuk belajar membaca Alquran. Karena, memang cara ini mudah, ringan untuk diterima semua peserta, baik anak muda atau bahkan yang sudah lanjut usia," kata dia.

Dalam mengajar metode tersebut, Farid terlebih dahulu mengenalkan huruf-huruf Alquran. Setelah itu, baru dia mengajarkan muridnya membaca surah Alquran. Upaya tersebut dilakukan untuk menghindari orangorang yang hanya hapal surah-surah Alquran tanpa bisa membacanya.

"Ya, begitupun dengan tajwid, nanti saya tuntun peserta saat membaca Alquran sambil diperkenalkan tajwidnya. Insya Allah, peserta akan langsung bisa membaca Alquran," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement