REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Surat berjudul "Hari Menghukum Muslim" beredar di Inggris sejak Jumat pekan lalu. Surat kaleng tersebut berisi tentang usulan 3 April sebagai hari kekerasan terhadap minoritas Muslim di Inggris. Beredarnya surat anti-Muslim telah menimbulkan kekhawatiran akan bahaya meningkatnya kebencian terhadap Muslim di Inggris.
Presiden Asosiasi Muslim Inggris Anas Altikriti mengatakan, surat-surat tersebut mewakili realitas dan menunjukkan adanya keseriusan atas meningkatnya Islamofobia dan kebencian anti-Muslim di Inggris dan juga di seluruh Eropa. Karena itu, ia mengatakan, mengurangi realitas yang tecermin dalam surat tersebut justru akan menjadi sebuah kesalahan besar. Altikriti mengatakan, para ekstremis sayap-kanan bisa memanfaatkan keberadaan surat tersebut sebagai kesempatan menyerang umat Islam.
"Keluarga Muslim di daerah yang menerima surat-surat ini sangat terganggu dan beberapa orang telah menyatakan rasa takut meninggalkan rumah mereka," kata Altikriti, dilansir di Anadolu Agency, Rabu (14/3).
Altikriti menekankan, kepolisian menangani kasus tersebut dengan serius. Ia juga menekankan, setiap orang menyadari keberadaan surat-surat itu tidak hanya mengancam komunitas Muslim di Inggris, melainkan juga melemahkan masyarakat Inggris secara keseluruhan dengan merusak hubungan baik antara berbagai komponen yang ada.
"Dengan demikian, setiap orang harus bersatu untuk mengutuk tindakan ini dengan cara yang paling vokal dan terlihat mungkin," katanya menambahkan.
Dewan Muslim Inggris juga mengatakan, surat yang disebut mereka jahat tersebut telah menyebabkan tekanan mendalam. Mereka lantas meminta kepolisian mencari pelaku penyebar selebaran anti-Muslim tersebut.
"Kampanye surat keji yang dikirim kepada umat Islam di seluruh negeri ini telah menyebabkan tekanan dan bunyi peringatan yang mendalam. Kami menyambut baik tindakan yang diambil oleh polisi untuk menyelidiki masalah ini," demikian pernyataan Dewan Muslim Inggris.
Dalam pernyataannya, wadah umat Muslim terbesar di Inggris tersebut mengatakan, surat-surat tersebut mencerminkan adanya kebencian terhadap umat Islam yang terus berlanjut guna memanifestasikan dirinya, seiring meningkatnya kelompok sayap-kanan. Mereka meminta para pejabat terpilih berdiri dan mengambil tindakan melawan Islamofobia dengan cara yang sama seperti tindakan yang mereka ambil melawan fanatisme terhadap kelompok lain.
Sebelumnya, polisi kontraterorisme Ingris telah meluncurkan sebuah penyelidikan terhadap masalah tersebut. Surat "Hari Menghukum Muslim" itu berisi seruan terhadap orang-orang untuk menyerang Muslim dalam bentuk pelecehan verbal, melepas jilbab wanita Muslim, serangan fisik, atau memercikkan bahan kimia bersifat asam terhadap mereka. Surat tersebut juga menunjukkan skala penghargaan dengan poin-poin yang dinilai sesuai dengan keseriusan kejahatan yang dilakukannya.