Selasa 13 Mar 2018 14:43 WIB

Indonesia-Kazakhstan Representasikan Islam Damai

Islam bersifat damai dan menyejahterakan masyarakat.

Umat muslim melakukan shalat subuh berjamaah di Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta, Ahad (4/2).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Umat muslim melakukan shalat subuh berjamaah di Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta, Ahad (4/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo berharap Indonesia dan Kazakhstan sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia dapat merepresentasikan Islam bersifat damai dan menyejahterakan masyarakat.

"Bisa merepresentasikan, bisa menunjukkan Islam yang damai, sejahtera, memberikan kesejahteraan untuk masyarakatnya," kata Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Nurhayati Ali Assegaf menjelaskan perbincangan Presiden Jokowi dengan delegasi Senat Parlemen Kazakhstan di Istana Merdeka pada Selasa (13/3).

Menurut Nurhayati, Jokowi menyampaikan kedua negara harus bekerja sama dalam merealisasikan kemerdekaan Palestina. Dalam pertemuan itu, Jokowi juga meminta dukungan Kazakhstan dalam pencalonan Indonesia sebagai anggota Dewan Keamanan PBB.

"Presiden Jokowi juga mengundang Kazakhstan hadir berpartisipasi dalam Trade Expo di Indonesia bulan Oktober dan ini juga diberikan tanggapan positif oleh tamu kita," jelas Nurhayati.

Ketua Senat Parlemen Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev menyampaikan undangan kepada Presiden Jokowi berkunjung ke Kazakhstan pada 10 Oktober untuk menghadiri Konferensi Pertemuan Keagamaan Politis di Astana. Presiden diminta memberikan sambutan merepresentasikan Indonesia sebagai negara dengan kekayaan suku budaya yang beragam dengan populasi Muslim terbesar.

Selain itu, Indonesia dan Kazakhstan juga merayakan 25 tahun hubungan diplomatik kedua negara pada 2018. Tokayev mengatakan beragam bidang kerja sama antara kedua negara juga masih sangat potensial untuk ditingkatkan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement