REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Wakil Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Dr Ahmad Zahid Hamidi, mengimbau para mualaf memanfaatkan fasilitas di Kompleks Darul Hidayah dan program yang diselenggarakan manajemennya. Hal itu dikatakan dalam sambutannya, yang dibacakan oleh Menteri di Departemen Perdana Menteri yang bertanggung jawab atas urusan Islam, Datuk Seri Jamil Khir Baharom.
"Kompleks ini dibangun khusus untuk mereka, saya mendorong mualaf untuk mengambil kesempatan memperluas pengetahuan mereka melalui program yang diselenggarakan, baik formal maupun informal," kata Datuk Seri Ahmad, dilansir dari The Star Online, Rabu (7/3).
Datuk Ahmad Zahid juga berharap kompleks tersebut dapat menyediakan tempat penampungan sementara untuk para mualaf yang menghadapi masalah akomodasi, dan dapat membantu meringankan beban mereka. Ada beberapa kursus yang disediakan di kompleks tersebut untuk orang-orang yang baru masuk Islam.
Sementara itu, Datuk Jamil Khir mengatakan pusat Darul Hidayah tersebut dapat membantu mualaf yang ditolak keluarga mereka. "Sementara kita berpikir penolakan bersifat sementara pada tahap awal, pusat tersebut akan memberikan pendidikan, bimbingan dan motivasi yang tepat kepada mereka," kata Datuk Jamil.
Menurut laporan sebelumnya, pemerintah Malaysia telah mengalokasikan RM 19,8 miliar atau sekitar Rp 69,8 triliun untuk membangun kompleks Darul Hidayah. Pusat bimbingan mualaf itu didirikan untuk menjaga kesejahteraan para mualaf. Kompleks Darul Hidayah memiliki asrama dan juga kamar untuk keluarga, dan dapat menampung hingga 300 orang.