Selasa 06 Mar 2018 19:13 WIB

Kelompok Islam Cina Puji Kemajuan Hak Muslim Ningxia

Kebijakan kebebasan beragama Cina telah dipuji oleh beberapa negara Arab.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Agus Yulianto
Mahasiswa Muslim Hui saat mengikuti kuliah di sebuah kampus Islam di kawasan Ningxia, Cina.
Foto: thehindu.com
Mahasiswa Muslim Hui saat mengikuti kuliah di sebuah kampus Islam di kawasan Ningxia, Cina.

REPUBLIKA.CO.ID, NINGXIA -- Juru bicara Asosiasi Islam Cina (IAC) memuji upaya lokal untuk mempromosikan persatuan etnis dan kebebasan beragama di Daerah Otonomi Ningxia Hui di Barat Laut Cina. Wilayah ini memiliki seperlima dari kelompok etnis Hui di Cina.

 

Wakil ketua sekaligus juru bicara asosiasi tersebut, Jin Rubin, mengatakan, sebagai pusat utama umat Islam di Cina, wilayah Ningxia telah melakukan upaya yang luar biasa dalam hal Islamisasi. Ningxia telah mendorong langkah untuk melindungi kebebasan beragama melalui berbagai ukuran, termasuk sektor pendidikan. Dalam hal ini, Lembaga Sosialis Ningxia dan Lembaga Islam Ningxia telah melakukan pelatihan atau seminar mengenai urusan agama.

"Karena kebanyakan imam di Cina hanya memiliki latar belakang pendidikan sekolah menengah atas, mereka begitu ingin memperkaya pengetahuan agama dan memperbaiki diri dan lebih baik dalam melayani para penganut agama dan kesejahteraan masyarakat," kata Jin, dilansir dari Global Times, Selasa (6/3).

Ningxia memiliki sekitar 2,47 juta penduduk Hui, yang menyumbang sebesar 36 persen dari populasi wilayah tersebut. Sebagian besar dari mereka menganut Islam.

Jin mengatakan, wilayah ini memiliki sebanyak 4.391 masjid dan 10.150 imam yang terdaftar, yang membuat staf keagamaan menjadi kelompok penting untuk mempromosikan patriotisme dan persatuan di wilayah tersebut.

Saat ledakan pengetahuan itu terjadi, Jin mengatakan, jika pemuda Muslim di Cina sangat menginginkan untuk belajar tentang perkembangan di sektor keagamaan. Jin, yang juga bertanggung jawab atas pertukaran agama IAC dengan negara lain, mengatakan,  kebijakan kebebasan beragama Cina telah dipuji oleh beberapa negara Arab. Yang mana, menurutnya, hal itu memberi mereka kepercayaan lebih tinggi untuk berbagi cerita tentang Muslim Cina kepada dunia.

Ia mengatakan, selama pertukaran keagamaan itu, Cina harus secara tegas menolak infiltrasi (penyusupan) dari ekstrimisme. Ia mencatat, bahwa anti-ekstrimisme telah menjadi konsensus dalam dunia Islam.

"Ekstrimisme telah menyimpangkan doktrin-doktrin Islam untuk melayani agenda politik mereka, dan cita-cita yang inklusif selalu menjadi arus utama dalam dunia Islam," tambahnya.

Sebelumnya, pejabat Ningxia dalam sebuah diskusi panel yang diadakan di sela-sela pertemuan tahunan Kongres Rakyat Cina, mengatakan, bahwa wilayah Ningxia telah membuat kemajuan besar dalam pekerjaan etnik di sana. "Partai dan pejabat pemerintah di wilayah itu menganggap persatuan nasional sebagai garis hidup dari setiap pekerjaan dan sebuah dasar untuk pengembangan ilmiah di kawasan ini," kata pejabat Ningxia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement