Selasa 27 Feb 2018 10:48 WIB

Islam Dorong Eksplorasi Pintu Rezeki

Berwiraswasta dan membuka peluang kerja ditekankan dalam Islam.

Rep: Nashih Nasrullah/ Red: Agung Sasongko
Rezeki/Ilustrasi
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Rezeki/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Islam mendorong produktivitas bekerja dan berusaha secara mandiri. Kreativitas menciptakan lapangan pekerjaan sendiri, juga dilakukan oleh para nabi. Hampir sebagian besar para nabi, konon memiliki kegiatan menggembala domba sebagai mata pencaharian.

Karena itulah, berwirausaha dan membuka peluang kerja secara mandiri, ditekankan dalam Islam. Allah SWT berfirman: “Dan, carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi.” (QS al-Qashash [28]: 77). 

Allah juga menyerukan agar hamba-Nya aktif mengekspolarasi pintu rezeki yang pada dasarnya telah tersedia. Hal ini sebagaimana terdapat dalam ayat berikut, “Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan, hanya kepada- Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.” (QS al-Mulk [67]: 15). 

Para sahabat tengah bercengkerama bersama Rasulullah suatu pagi. Kisah ini sebagaimana dinukil dalam hadis riwayat At- Tha- brani. Mereka melihat seorang sahabat yang sangat gesit dan kuat hendak bekerja. Mereka pun takjub melihatnya. Para sahabat menga takan seandainya kekuatan sahabat itu digunakan untuk berjuang di medan perang, akan lebih baginya.

Rasulullah pun lantas menjelaskan jenis-jenis aktivitas yang baik, yaitu bila ia keluar untuk menghidupi anak-anaknya yang masih kecil, ia berada di jalan Allah. Dan, bila ia bekerja untuk kedua orang tuanya yang lanjut usia, ia juga berada di jalan Allah, tetapi bila riya, ia berada di jalan setan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement